Jayapura (ANTARA) - Komandan Lantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono mengakui, saat ini prajurit Marinir ditugaskan untuk mengamankan Pulau Fani dan Pulau Mapia yang merupakan pulau terluar di Tanah Papua.
Pulau Mapia yang masuk di wilayah Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, sedangkan Pulau Fani di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
"Kedua pulau itu terletak di Samudera Pasifik yang berbatasan dengan Negara Palau," kata Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono kepada ANTARA di Jayapura, Senin.
Dia mengakui, penempatan personel Marinir di kedua pulau itu untuk mengamankan wilayah Lantamal X Jayapura yang meliputi beberapa wilayah di Provinsi Papua seperti Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi hingga Biak dan Kabupaten Supiori serta perbatasan RI-PNG.
"Saat ini ada tiga kapal TNI-AL (KAL) yang disiagakan. Ketiga KAL yang pengoperasiannya dibawah Lantamal X Jayapura yaitu KAL Python , KAL Kalahay dan KAL Lakahia," katanya.
Selain mengoperasikan ketiga KAL, untuk mengamankan perairan perbatasan RI-PNG telah dipasang radar di Pos TNI-AL di Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
"Mudah-mudahan dengan adanya berbagai sarana pendukung dapat meminimalisir kasus penyelundupan baik dari ke maupun dari PNG," harap Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono.
Dari laporan yang diterima, perairan perbatasan RI-PNG memang rawan kegiatan ilegal, baik itu dari PNG maupun sebaliknya dari Indonesia.
Untuk dari Indonesia kebanyakan yang dibawa adalah peralatan rumah tangga karena harganya yang relatif murah, sedangkan dari PNG adalah komoditas perkebunan seperti pinang, vanili, kayu Masohi hingga narkotika jenis ganja.
"Karena itulah dengan dilakukannya patroli, termasuk dengan satuan lain, bertujuan memperkecil ruang gerak para pelaku ilegal," kata Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023