Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar mengimbau masyarakat agar tidak tergoda dengan tawaran beli suara (vote buy) melalui politik uang atau money politic saat hari pemungutan suara Pemilu Presiden 2024.

Muhaimin mengatakan bahwa praktik politik uang bisa menghancurkan proses demokrasi dan juga visi-misi yang seharusnya bisa dicapai oleh kandidat yang kompeten.

"Pilih berdasarkan nurani, visi-misi, cita-cita, dan harapan untuk Indonesia lebih baik. Jangan menjual hak suara hanya karena uang yang sangat sedikit," katanya kepada ANTARA di sela kegiatan kampanye di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Dia menekankan bahwa harapan dalam mengelola sumber daya Indonesia terlalu besar untuk digadaikan dengan harga politik uang yang sangat kecil, sehingga ke depan akan berdampak buruk bagi bangsa dan negara.

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan bahwa sudah saatnya masyarakat atau calon pemilih dalam pemilu tidak bisa lagi disogok oleh oknum yang hanya mementingkan kandidat sendiri tanpa mempedulikan kepentingan dan hajat hidup khalayak banyak ke depan.

Baca juga: Bawaslu RI: e-Wallet jadi sarana baru "money politic" Pemilu 2024

"Jadi kepada seluruh warga bangsa, jangan terpengaruh dengan sogokan, amplop atau money politic atau paksaan, karena ketika sudah masuk ke kotak suara tidak satu pun yang melihat dan pertanggungjawaban kepada Allah SWT dan seluruh bangsa Indonesia," katanya.

Selama berkampanye di Kabupaten Bekasi, Muhaimin bersilaturahmi dan berdialog dengan ratusan guru ngaji dan buruh di dua tempat berbeda guna menyerap aspirasi untuk memperkuat gagasan perubahan yang menjadi prioritas AMIN ke depan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan jadwal kampanye Pemilu 2024 mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Baca juga: KPK sebut politik uang masih berjalan karena rakyat belum sejahtera

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023