New York (ANTARA News) - Kurs dolar sedikit melemah terhadap euro pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para pedagang menunggu pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk panduan lebih jelas tentang kebijakan stimulus.

Euro dibeli 1,3278 dolar sekitar 21.00 GMT (Sabtu 04.00 WIB), naik tipis dari 1,3275 dolar pada waktu yang sama Kamis.

Dolar jatuh lebih kuat terhadap mata uang Jepang, menjadi 98,20 yen dari 99,20 yen pada Kamis.

Euro jatuh ke 130,48 yen dari 131,71 yen.

"Dolar melemah setelah data baru-baru ini mendorong spekulasi bahwa Fed mungkin menunda pengurangan QE pada bulan September," kata Fawad Razaqzada dari GFT.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Fed akan mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Rabu pekan depan dengan pernyataan diharapkan para pedagang akan memberikan rasa yang lebih baik ketika bank sentral akan mulai mengurangi pelonggaran kuantitatif (QE)-nya, program pembelian aset 85 miliar dolar AS per bulan.

"Investor tetap terfokus pada pertemuan Fed pada Rabu setelah rumor bahwa bentuk baru panduan selanjutnya sedang dipertimbangkan," kata Christopher Vecchio dari DailyFX.

The Fed telah menggunakan "petunjuk selanjutnya" -- sebuah alat komunikasi -- untuk mengindikasikan bahwa ia akan bertujuan mempertahankan suku bunga rendah untuk periode waktu yang panjang. Periode itu saat ini sampai 2015.

Jens Nordvig dari Nomura Global FX Research mengatakan katalis terbaru untuk pelemahan dolar telah menjadi laporan berita, terutama dari The Wall Street Journal, bahwa Fed dapat mempertimbangkan "peningkatan" petunjuk selanjutnya untuk suku bunga pada minggu depan.

Dolar melemah terhadap mata uang Swiss, menjadi 0,9284 franc dari 0,9293 franc pada Kamis.

Tetapi dolar menguat terhadap pound, yang diambil 1,5377 dolar dibandingkan dengan 1,5389 dolar sehari sebelumnya, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013