Pemerintah ke depan harus menyejahterakan guru ngaji
Kabupaten Bekasi (ANTARA) -
Saat berkampanye dan bersilaturahim dengan ibu-ibu guru mengaji se-Kabupaten Bekasi di Gedung Guru, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, Muhaimin mengatakan pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan guru mengaji.
"Pembangunan jiwa atau akhlak bisa dibangun oleh guru ngaji. Pemerintah ke depan harus menyejahterakan guru ngaji," kata Muhaimin disambut tepuk tangan ratusan peserta acara "Silaturahmi Pimpinan Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi" itu.
Baca juga: "Contract farming" jadi jurus Anies-Muhaimin kendalikan harga pangan
Dia menambahkan saat ini banyak anak muda yang rentan dengan gangguan mental karena kurangnya pendidikan atau penguatan jiwa berlandaskan pada agama.
"Banyak anak muda yang mudah stres, pesimistis, dan gangguan mental; karena jiwanya lemah akibat tantangan zaman yang semakin berat," kata Muhaimin.
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan kini sudah saatnya pemerintah harus lebih memperhatikan kesejahteraan guru mengaji yang selama ini kurang mendapat hak mereka untuk bisa hidup layak.
Selain itu, lanjutnya, berbagai fasilitas majelis taklim atau madrasah juga harus dibenahi lebih baik supaya bisa guru mengaji lebih optimal dalam mendidik generasi muda ke depan.
Baca juga: Laskar Santri AMIN Indonesia klaim dapat dukungan 60 persen warga NU
Dalam acara yang dihadiri 307 pimpinan atau kelompok majelis taklim tersebut, mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu juga mengampanyekan visi dan misi pasangan calon Anies-Muhaimin (AMIN) soal gagasan perubahan.
KPU RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Ratusan "emak-emak" majelis taklim se-Kabupaten Bekasi sambut Muhaimin
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023