Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menampung keluh kesah petani soal pupuk di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu.
Ganjar awalnya menanyakan ketersediaan pupuk di dusun tersebut yang dijawab oleh para petani bahwa jumlah di distributor ataupun kios masih kurang untuk memenuhi kebutuhan.
"Yo wong subsidi (Ya namanya subsidi), kan sedikit jumlahnya. Subsidine soale enggak banyak, nggih to? (Subsidinya tentu enggak banyak kan?)" tanya Ganjar kepada para petani.
Ganjar kemudian menanyakan kepada para petani apakah ada yang bertani organik. Salah seorang petani bernama Matsuradin menjawab pertanyaan Ganjar tersebut. Matsuradin bersama tiga kelompoknya menanam padi sejak 2018 dan menggunakan pupuk buatan sendiri.
"Kita pakai pupuk sendiri, tetapi masih kekurangan untuk pupuknya," kata Matsuradin.
"Nama saya Matsuradin dari kelompok tani Sumber Rezeki," jawab dia ketika ditanya Ganjar.
Matsuradin kemudian mengatakan bahwa pihaknya masih kekurangan pasokan pupuk untuk mencukupi kebutuhan lahan seluas 75 hingga 100 hektare. Adapun bahan pupuk yang dipakai dirinya adalah kotoran sapi dan kotoran kambing.
"Oh kekurangannya itu. Ada enggak yang pakai pupuk organik gitu tetapi sudah dicairkan?" kata Ganjar kembali bertanya kepada para petani.
"Ada," kata seorang petani yang membuat pupuk organik secara mandiri karena telah mengikuti pelatihan dari dinas terkait.
Walaupun demikian, dia mengaku bahwa masih kekurangan bahan karena keterbatasan jumlah kambing yang dimiliki.
"Untuk pupuknya itu pak yang dari kambing. Kambingnya kami kan baru cuma dari petani aja, ada yang satu, ada yang dua," kata petani tersebut.
Baca juga: Petani Magelang cegat mobil Ganjar, curhat kesulitan irigasi
Baca juga: Komnas HAM ingatkan antisipasi rekrut KPPS dan pengawas TPS
Ganjar kemudian memuji petani tersebut, "Nah ini bagus. Jadi Bapak Ibu kalau kita punya ternak, ada pertaniannya, punya teknologi bisa mengolah, pupuknya bisa pakai alternatif minimal semi organik dicampur minimal."
"Hasilnya bagus, mas?" tanya Ganjar ke petani itu.
Petani tersebut kemudian mengatakan bahwa dirinya bisa mendapatkan sebanyak enam ton hasil pertanian dari lahan satu hektar dengan menggunakan pupuk organik buatannya.
Mendengar jawaban petani tersebut, Ganjar mengatakan bahwa para petani dapat mengikuti apa yang sudah dilakukan petani organik tersebut dengan belajar ke dinas terkait sebagai solusi mengatasi beberapa permasalahan tentang pupuk.
"Ada yang pernah belajar ke sana (dinas). Habis ini, Bapak Ibu belajar kesana ya," kata mantan Gubernur Jawa Tengah 2013-2023 itu.
Selain itu, pasangan cawapres Mahfud Md itu mengatakan bahwa siap menambah kuota pupuk buat petani di seluruh Indonesia bila terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024. Sementara itu, Ganjar mengaku kerap mendapat keluhan petani soal sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.
"Saya keliling di daerah-daerah dan bertemu dengan banyak petani. Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. Ya, solusinya harus ditambah," kata Ganjar.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Prabowo terima dukungan Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial di Blitar
Baca juga: Anies berencana bawa Aceh keluar dari kemiskinan
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023