Pelaku pasar saham asing kembali mengambil posisi lepas saham, hal itu menjadi salah satu pelemahan IHSG BEI
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melanjutkan pelemahan pada penutupan Jumat sebesar 15,24 poin.
IHSG BEI ditutup turun 15,24 poin atau 0,33 persen ke posisi 4.658,87. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,92 poin (0,25 persen) ke level 777,16.
"Pelaku pasar saham asing kembali mengambil posisi lepas saham, hal itu menjadi salah satu pelemahan IHSG BEI," kata Kepala Riset Trust Securites, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Dalam data perdagangan saham di BEI, tercatat pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih saham sebesar Rp92,889 miliar.
Ia menambahkan dari pola yang ada masih memungkinkan indeks BEI bergerak dalam tahap terbatas. Diharapkan dapat bergerak positif pada pekan depan.
Analis Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja menambahkan dari dalam negeri, kekhawatiran terhadap defisit neraca berjalan dan pelemahan rupiah masih akan memberikan tekanan terhadap indeks BEI.
Ia memperkirakan pada perdagangan awal pekan depan, indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.616-4.690 poin. Perdagangan saham akan dipengaruhi oleh data penjualan ritel Jepang dan data konsumer AS.
Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan secara teknikal yakni Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Malindo Feedmill (MAIN).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 93.451 kali dengan volume mencapai 2,326 miliar lembar saham senilai Rp3,009 triliun. Saham yang bergerak menguat sebanyak 78, sementara yang melemah 171 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 123 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 67,99 poin (0,31 persen) ke level 21.968,95, indeks Nikkei-225 turun 432,95 poin (2,97 persen) ke level 14.129,98, dan Straits Times menguat 0,42 poin (0,01 persen) ke posisi 3.236,10.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013