Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan Haul ke-14 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jakarta Selatan tak hanya menyedot antusiasme masyarakat, tetapi juga menjadi berkah bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Di lokasi Haul, Jalan Warungsilah Jakarta Selatan, sejumlah titik disulap menjadi lokasi bazar untuk pelaku UMKM. Mereka menjajakan berbagai macam usahanya, seperti makanan, minuman, fesyen, hingga asesoris.
Baca juga: Habib Jafar hingga Seto Mulyadi hadiri Haul ke-14 Gus Dur
Salah satu pelaku UMKM yang kecipratan rezeki, yakni Aryo Panangsang (49). Pria asal Sukabumi, Jawa Barat tersebut menjajakan peci. Ia merupakan pedagang yang datang dari satu acara ke acara lain.
Ia mengatakan Haul Gus Dur membawa berkah. Aryo mengaku sukses menjual dagangannya hingga puluhan kodi peci. Biasanya, ia hanya mampu menjual hanya beberapa kodi saja.
"Alhamdulillah pulang ga akan seberat pas pergi. Pecinya laku," kata dia saat ditemui di halaman bazar.
Baca juga: Pimpinan Baznas: Ajaran Gus Dur harus jadi pedoman
Senada dengan Aryo, Aji (52) juga mengalami hal serupa. Ia bersama istrinya menjajakan cemilan seperti sosis bakar, jagung keju, hingga cemilan lainnya.
Pria asli warga Ciganjur tersebut mengatakan, Haul Gus Dur selalu memberikan rezeki. Menurut dia, para pedagang yang menjajakan usahanya di sekitar lokasi, tidak dipungut biaya sepeserpun.
Baca juga: Inayah Wahid ingin Haul Gus Dur menjadi peristiwa budaya
Mereka hanya perlu berkomunikasi dengan panitia untuk mendapatkan tempat berjualan.
Sehari-harinya ia berdagang di dekat sekolah menengah pertama (SMP). Haul Gus Dur ini, kata dia, bertepatan dengan masa libur sekolah anak-anak, maka dengan adanya Haul menambah nafas panjang dia untuk membuat dapur tetap berasap.
"Saya tiap tahun selalu berdagang. Biasanya hanya laku puluhan. Sekarang alhamdulillah ratusan bisa," kata dia.
Baca juga: Haul ke-14 Gus Dur bacakan Amanat Ciganjur
Keramaian tak hanya terjadi di dalam komplek acara, para pedagang di luar pun kecipratan hal yang sama. Terlihat, tempat-tempat makanan dipenuhi masyarakat yang datang ke Haul Gus Dur.
Ketua Panitia Haul ke-14 Gus Dur, Inaya Wulandari Wahid, ingin agar peringatan wafatnya Presiden ke-4 Indonesia ini tak sebatas ritual keagamaan semata, tetapi menjadi peristiwa budaya.
Baca juga: Meneladani warisan abadi Gus Dur
"Haul Gus Dur ini bagian dari wujud kreativitas, budaya, dan gagasan yang dipikirkan oleh Gus Dur. Di mana tidak sekadar menjadi ritual keagamaan yaitu upacara peringatan kematian seseorang. Tetapi menjadi peristiwa budaya," ujar Inaya Wulandari.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023