"Kepada rekan-rekan yang bisa datang saya anjurkan datang, beramai-ramai, berpesta demokrasi di halaman KBRI Beijing, kami akan siapkan tenda, makanan, musik karena saya ingat pada pemilu 2019 juga ada dangdut poco-poco dan makanan di depan KBRI," kata Dubes Djauhari saat acara sosialisasi pemilu 2024 dan nonton bareng film "Kejarlah Janji" di KBRI Beijing, China pada Sabtu.
Pemilu di Beijing diadakan pada 14 Februari 2024 melalui dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di KBRI Beijing dengan waktu pelaksanaan mulai pukul 08.00 waktu setempat hingga selesai menyesuaikan penutupan TPS di Jakarta.
"Memang jumlah pemilih di Beijing mengalami penurunan karena saat ini jumlah mahasiswa bahkan belum setengah dari 2019, pada pemilu ada sekitar 15.700-an tapi sekarang masih 6000-an orang," tambah Dubes Djauhari.
Data per November 2023, menurut Dubes Djauhari, Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Beijing adalah 795 pemilih, di Guangzhou sebanyak 1.709 pemilih, di Shanghai sebanyak 889 orang pemilih dan di Hong Kong sebanyak 164.961 orang pemilih sehingga total DPT di China adalah sebanyak 168.084 orang.
Warga Negara Indonesia (WNI) di China yang akan menggunakan hak pilihnya dapat memilih calon presiden, calon wakil presiden dan calon anggota legislatif wilayah DKI Jakarta 2 dan luar negeri yaitu wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
"Nanti juga kami akan buat lomba nyanyi dalam grup untuk jingle pemilu, nanti KBRI pikirkan hadiahnya apa," tambah Dubes Djauhari yang disambut tepukan para WNI yang hadir dalam sosialisasi.
Ia juga berharap seluruh WNI untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak golput.
"Mari jangan ada yang golput karena satu suara menentukan arah kebijakan kita untuk lima tahun ke depan, kita sudah punya kandidat-kandidat yang bagus. Saya imbau semua datang beramai-ramai ke TPS," ungkap Dubes Djauhari.
Berdasarkan data PPLN Beijing, total WNI yang masuk daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) per Juni 2023 adalah sejumlah 786 orang, terdiri dari 294 pemilih laki-laki dan 492 pemilih perempuan.
Dari jumlah tersebut sebagian besar yaitu 448 orang akan memilih dengan menggunakan pos dengan rincian 139 orang pemilih laki-laki dan 309 orang pemilih perempuan. Surat suara yang dikirim melalui pos ditujukan ke kantor PPLN Beijing yang berada di KBRI Beijing.
Sisanya yaitu sebanyak 338 orang dengan rincian 155 orang laki-laki dan 183 orang perempuan akan memilih di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang keduanya ada di KBRI Beijing.
WNI yang belum masuk DPT tapi berada di Beijing pada 14 Februari 2024 tetap dapat menggunakan hak pilihnya dengan mendaftarkan diri ke Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTT) dengan syarat menyerahkan surat keputusan pindah tugas bagi pekerja dan membawa surat penerimaan dari universitas bagi mahasiswa. Pendaftaran dapat dilakukan daring maupun mendatangi Sekretariat PPLN Beijing di KBRI Beijing.
Namun WNI yang belum mendaftar ke DPTT hingga 14 Februari 2024 dan tetap ingin menggunakan hak pilihnya bisa masuk ke Daftar Pemilih Khusus dengan syarat membawa paspor. Mereka bisa memilih bila surat suara masih tersedia.
Pemungutan suara di luar negeri bisa dilakukan dengan mekanisme "early voting" melalui tiga cara yakni pemberian suara lewat pos (postal voting), melalui Kotak Suara Keliling (KSK) dan mencoblos langsung di TPS luar negeri dengan total PPLN, KSK, dan Pos sebanyak 3.059 di 128 negara.
Total jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih tercatat mencapai 1.750.474 yang terdiri atas 751.260 laki-laki dan 999.214 orang perempuan.
Waktu "early voting" untuk ketiga metode itu telah diatur lewat keputusan KPU, misalnya untuk metode pos sudah bisa dimulai pada 30 hari sebelum hari pemungutan suara di Indonesia.
Baca juga: PPLN Beijing manfaatkan libur Imlek gelar pemilu pada 14 Februari
Baca juga: WNI di Turki gunakan hak pilih pemilu pada 11 Februari 2024
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023