Tidak harus ditanggapi. Biasa, preman kalau mau naik rating, biasanya ganggu yang lebih hebat, tinggal yang lebih hebat kepancing atau tidak. Bersyukur Pak SBY sabar, dan tidak terpancing,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menegaskan, pernyataan Ketua Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pecundang dan penyebar fitnah terkait kasus bentrok FPI dengan warga di Kendal, Jawa Tengah (Jateng), tidak perlu ditanggapi.
Bahkan, kata Ruhut yang juga politisi Partai Demokrat itu, FPI sebenarnya ingin menjadi "preman besar" dengan cara melawan orang hebat.
"Tidak harus ditanggapi. Biasa, preman kalau mau naik rating, biasanya ganggu yang lebih hebat, tinggal yang lebih hebat kepancing atau tidak. Bersyukur Pak SBY sabar, dan tidak terpancing," kata Ruhut di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Saat ini, Kepolisian RI tengah mempelajari tuduhan Habib Rizieq kepada Presiden SBY tersebut."Tim sedang bekerja mendalami itu," kata Kapolri, Jenderal Timur Pradopo.
Ketua FPI, Habib Rizieq Shihab memprotes keras pernyataan Presiden SBY yang menyatakan lembaganya telah mencederai Islam. Rizieq Shibab malah menyebut Presiden SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti, tapi seorang pencundang.(*)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013