Daerah daerah ini sudah diidentifikasi rawan amblas dan tanah longsor. Untuk itu, pemudik diharapkan waspada dan berhati hati,"

Jambi (ANTARA News) - Pemudik yang akan melintasi jalur mudik Provinsi Jambi diimbau mewaspadai sedikitnya tujuh titik daerah rawan longsor di daerah itu.

Data Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi, Kamis, menunjukkan ketujuh titik daerah rawan longsor itu di antaranya adalah Jalan Bangko, Kabupaten Merangin menuju Kota Muarabungo, Kabupaten Bungo, tepatnya di KM 248.

Kemudian Jalan Sungai Penuh menuju daerah Tapan, Jalan Sungai Manau-Sanggaran Agung, Jalan Pekan Gedang menuju Muara Talang, Jalan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari menuju Kabupaten Bungo, Jalan di daerah Sungai Bengkal menuju Muaratebo, Kabupaten Tebo dan Jalan di Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menuju daerah batas Provinsi Riau.

"Daerah daerah ini sudah diidentifikasi rawan amblas dan tanah longsor. Untuk itu, pemudik diharapkan waspada dan berhati hati," ujar Kepala Dinas PU Provinsi Jambi Ivan Wirata.

Menurut dia, untuk mengantisipasi jalur jalur rawan bencana saat arus mudik itu, Dinas PU Provinsi Jambi telah menyiapkan minimal satu unit alat berat ditiap titik rawan longsor. Alat berat itu sewaktu waktu akan siap digunakan apabila terjadi hal hal tidak diinginkan.

Tidak hanya itu, Dinas PU Provinsi Jambi juga berkoordinasi dengan dinas PU di tiap kota/kabupaten di Jambi untuk menyiagakan seluruh armada alat berat guna mengantisipasi apabila terjadi bencana saat arus mudik.

"Siaga alat berat ini tidak hanya di daerah yang teridentifikasi rawan bencana atau longsor. Di daerah lain juga disiagakan, khususnya di jalur jalur yang digunakan sebagai akses mudik," tambah Ivan Wirata.

Sebelumnya, untuk mengantisipasi arus mudik, Pemprov Jambi setempat menyiapkan sedikitnya 1.100 armada angkutan mulai dari angkutan darat, laut dan udara. Dinas Perhubungan Provinsi Jambi memprediksi pemudik di Jambi diperkirakan mencapai 210 ribu orang lebih.

(KR-BS/N002)

Pewarta: Bangun Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013