HZ, anak korban kekerasan yang dibanting oleh pacar tantenya, setelah dirawat di RS Polri Said Sukanto, akhirnya meninggal dunia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut bahwa HZ (3), balita malang yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan kekasih tantenya di Jakarta Timur, akhirnya meninggal dunia pada Jumat.
"HZ, anak korban kekerasan yang dibanting oleh pacar tantenya, setelah dirawat di RS Polri Said Sukanto, akhirnya meninggal dunia," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Jumat malam.
HZ berpulang setelah mendapatkan perawatan intensif di RS Polri Said Sukanto, Jakarta, selama delapan hari.
"Kementerian PPPA, Polri, dan UPT PPA Provinsi DKI Jakarta hari ini terus mendampingi (korban), termasuk ayah kandungnya di RS Polri," tambah Nahar.
Rencananya, kata dia, jenazah akan dibawa melalui jalur darat dengan menggunakan ambulans menuju ke kampung halaman orang tuan HZ di Kepahiang, Bengkulu, untuk dimakamkan.
Baca juga: Balita yang menjadi korban penganiayaan alami cedera otak berat
"Rencananya akan berangkat setelah proses otopsi selesai dilakukan, didampingi ayah dan om korban, serta petugas SAPA 129 Kementerian PPPA," kata Nahar.
Sebelumnya, balita berinisial HZ (3), lehernya patah dan mengalami koma setelah dianiaya oleh RA (29), kekasih tantenya.
Kasus terungkap ketika pelaku membawa korban ke IGD RS Polri Said Sukanto dan berdalih korban terjatuh dari tangga. Namun dokter jaga IGD RS Polri curiga karena keterangan pelaku tidak sesuai dengan luka-luka yang dialami korban.
Korban kemudian menjalani perawatan intensif dengan alat bantu pernafasan di ruang ICU RS Polri sejak 8 Desember 2023.
Polisi telah menetapkan status tersangka terhadap pelaku RA.
Baca juga: Polisi: Pelaku aniaya balita karena terganggu ingin berhubungan intim
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023