Cuaca laut diperkirakan akan membaik pada Jumat (26/7)

Jepara (ANTARA News) - Nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dilarang melakukan aktivitas di laut karena gelombang di kawasan perairan setempat masih tinggi, kata Syahbandar Jepara Yuniarso.

"Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng, ketinggian gelombang laut di Karimunjawa hari ini (25/7) antara 2-2,5 meter dengan kecepatan angin berkisar 12-16 knot," ujarnya, di Jepara, Kamis.

Ia mengatakan, larangan tidak hanya berlaku bagi nelayan, melainkan aktivitas penyeberangan penumpang dari Jepara ke Karimunjawa juga dihentikan sementara sambil menunggu cuaca kembali normal.

Sedangkan cuaca di perairan laut bagian tengah ketinggian gelombangnya antara 2-2,5 meter dengan kecepatan angin 12-16 knot. "Gelombang laut bagian utara jawa antara 2-2,2 meter dengan kecepatan angin 7-15 knot," ujarnya.

Cuaca laut di perairan Jepara mulai memburuk, kata dia, sejak Senin (22/7), sehingga jadwal keberangkatan kapal dari Karimunjawa menuju Jepara pada Selasa (23/7) hingga kini belum bisa dilakukan, karena cuaca laut belum mendukung.

Transportasi laut yang berhenti beroperasi, katanya, tidak hanya terjadi pada kapal penumpang dan nelayan, melainkan kapal barang juga banyak yang ditambatkan di tempat yang aman. Di antaranya, kapal phinisi dan barang dari Kalimantan yang saat ini berlindung di Dermaga Kartini Jepara.

Pemandangan serupa juga terjadi di Dermaga Jubokuto dan Ujungbatu, Jepara, terlihat puluhan kapal nelayan dengan ukuran bervariasi juga ditambatkan di sisi kanan dan kiri dermaga.

"Cuaca laut diperkirakan akan membaik pada Jumat (26/7)," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, Kapal Motor Penumpang (KMP) Muria masih berada di Pulau Karimunjawa, sedangkan kapal cepat Express Cantika 89 berada di Pelabuhan Jepara.

Camat Karimunjawa, Nuryanto, sebelumnya mengungkapkan, jumlah wisatawan yang masih tertahan di Karimunjawa mencapai ratusan orang. Ratusan wisatawan tersebut datang dari Jepara ke Karimunjawa pada Sabtu (20/7) diangkut kapal cepat Express Cantika 89 sebanyak 225 penumpang dan KMP Muria sebanyak 300 penumpang. KMP Muria juga mengangkut 200 penumpang pada Senin (22/7).

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013