Jakarta (ANTARA News) - Bentrokan antara Sabhara dan Brimob di Polda Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan tak solidnya internal Kepolisian RI.
"Ya memang jelas mempermalukan Polri. Dengan yang lain saja tidak boleh bentrok, kok sesama Polri malah bentrok, ini memalukan dan tindakan yang bodoh. Ini menandakan tidak adanya hubungan kerja yang bagus antara kesatuan di Polri," kata anggota Komisi III DPR RI, Taslim Chaniago di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan, pihak-pihak yang terlibat harus diberi hukum berat dan tegas atas kebodohan dan kejadian yang memalukan itu.
"Dan saya melihat kalau sudah ada saling menyerang antar kesatuan di tubuh Polri maka perlu diwaspadai dan teliti betul kemungkin ada yang salah dalam hal pendidikan atau penerapan rasa kesatuan itu. Ini membahayakan persatuan dan kesolidan Polri secara menyeluruh," kata Taslim.
Bentrokan itu, tambah politisi PAN itu, kepercayaan masyarakat sebagai pengayom akan hilang.
"Kejadian ini pasti akan membuat masyarakat bertambah tidak percaya kepada Polri. Kalau masyarakat sudah tidak percaya pada Polri maka sangat membahayakan sekali bagi penegakan hukum dan masyarakat akan semakin tidak nyaman," katanya.
Bentrokan terjadi antara anggota Brimob Srondol dan Sabhara Kepolisian Daerah Jawa Tengah semalam.
"Dari Srondol mereka (Brimob) datang, tujuan utamanya mau menanyakan pesan BBM maksudnya apa. Sampai sini malah ada beberapa yang gesekan. Tidak semua," tutur Kapolda Jeteng, Irjen Pol Dwi Priyatno
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013