Medan (ANTARA) - Kepala Basarnas Kota Medan Budiono menyatakan operasi pencarian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Desa Silmagulampe, Kabupaten Humbang Husundutan (Humbahas) secara resmi dihentikan.

"Dengan pertimbangan situasi serta hasil evaluasi bersama seluruh unsur yang terlibat dan juga keluarga korban, maka diputuskan operasi SAR dihentikan secara resmi," ujar Budiono saat dihubungi di Medan, Jumat.

Ia mengatakan operasi pencarian korban yang melibatkan unsur-unsur terkait itu telah dilakukan selama 13 hari dengan dua kali masa perpanjangan.

"Penutupan operasi SAR secara resmi ini dilakukan setelah dilakukan perpanjangan masa pencarian sebanyak dua kali dengan total 13 hari pencarian," kata Budiono.

Namun demikian pihaknya tetap menyiagakan personel dari Pos Prapat untuk tetap tinggal di lokasi guna mendampingi alat berat selama penyisiran yang dilengkapi dengan perahu LCR, alat selam dan aqua eyes bila sewaktu-waktu ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Baca juga: Basarnas turunkan delapan penyelam untuk cari korban banjir di Humbang Husundutan

Baca juga: Tim penyelamat perluas area pencarian 10 orang korban banjir Sumut

Baca juga: Polda Sumut dirikan tenda bantu siswa di Humbahas ikut ujian

"Pemkab Humbahas baru saja mendatangkan alat berat jenis excavator long arm untuk melakukan penyisiran dan pencarian di sekitar tepian Danau Toba, sehingga kami menyiagakan satu tim yang beranggotakan lima orang dari Pos SAR Parapat untuk tinggal di lokasi guna mendampingi selama penyisiran," sebutnya.

Dalam upaya operasi pencarian, Budiono menjelaskan tim SAR gabungan sudah melakukan upaya semaksimal mungkin dengan menurunkan ratusan relawan dan puluhan alat berat.

"Hingga akhir pencarian seluruh unsur tetap melakukan upaya secara maksimal baik di sektor darat maupun sektor perairan. Di perairan penyisiran dan penyelaman telah kita lakukan dan di sektor darat telah dilakukan pencarian menggunakan alat berat," katanya.

Banjir bandang dan longsor yang menerjang Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, terjadi pada Jumat (1/12) malam, 12 orang dilaporkan hilang serta merusak puluhan rumah dan infrastruktur lainnya.

Dari 12 orang yang dilaporkan hilang, tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban dalam keadaan meninggal dunia.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023