Dua kelompok ternak tersebut, yakni Kelompok Tani Ternak Ayam Buras Guyup Rukun di Danenan Sumberadi, Mlati dan Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Ngudi Makmur di Wonorejo Sariharjo, Ngaglik.
Tim Verifikasi Pusat dipimpin Yulinar dengan empat anggota, dua orang dari Ditjen Peternakan dan dua orangdari dosen ITB Sumiyati dan Rahman Supriyadi, tenaga ahli bidang peternakan.
Kedatangan tim untuk melihat langsung kondisi kelompok meliputi kegiatan maupun kelembagaan kelompok, melihat cara kerja kelompok apakah masih dengan cara tradisional maupun telah menerapkan teknologi modern, memberikan saran dan masukan apabila ada kekurangan dan melihat prospek ke depan yang lebih baik.
Ketua kelompok ternak Ayam Buras, Panut Warsito mengatakan kelompoknya berdiri sejak 8 Februari 2002 dengan anggota 33 orang dengan populasi awal 625 ekor ayam buras.
"Saat ini jumlah total 10.771 ekor terdiri dari induk, jantan, dara dan anak," katanya.
Usaha pokok kelompok meliputi agribisnis ayam buras (pembesaran, telur tetas dan penetasan) sementara usaha lain kelompok yakni palawija, tanaman padi, perikanan, pengolahan kompos, simpan pinjam dan telur asin, abon, ayam goreng serta krupuk ceker.
Tim verifikasi juga meninjau langsung Kelompok Ternak Sapi Potong Ngudi Makmur Wonorejo, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman.
Ditempat ini tim disambut dengan meriah dan didaulat untuk naik gerobak sapi yang telah disiapkan menuju lokasi.
Kelompok ternak yang berdiri pada tanggal 10 Mei 2005 ini menempati lahan tanah kas Desa Sariharjo seluas 3.000 meter per segi.
Kelompok Ternak Ngudi Makmur berpredikat kelas madya dengan anggota 47 orang yang memiliki populasi hewan ternak 88 ekor yang terdiri atas induk, jantan, dan anakan.
Kegiatan usaha pokok yang dilakukan Kelompok Ternak Ngudi Makmur berupa pembibitan sapi potong, pembuatan pupuk organik padat, dan usaha pupuk cair.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013