... terpaksa memesan dari Tawau, Malaysia, dalam jumlah cukup besar, sekitar lima ton... "
Nunukan, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Bawang merah asal Malaysia saat ini menguasai pasar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, akibat tidak ada pasokan dari Sulawesi Selatan ke wilayah itu.
Sahabuddin, salah satu agen bawang merah di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Kamis mengatakan sejak sepekan terakhir tidak ada sama sekali bawang merah dari Sulawesi Selatan yang masuk ke Kabupaten Nunukan.
"Dari empat agen bawang merah di wilayah itu terpaksa memesan dari Tawau, Malaysia, dalam jumlah cukup besar, sekitar lima ton," katanya.
Ia menegaskan, ketiadaan bawang merah asal Sulawesi Selatan masuk ke Kabupaten Nunukan disebabkan harga yang cukup mahal di tingkat distributor sekitar Rp60.000 perkilogram.
Menurut dia, tidak ada distributor yang memasarkan bawang merahnya ke wilayah itu karena harga di Sulawesi Selatan juga cukup tinggi selama bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah.
"Tidak ada yang bisa beli di sini (Nunukan) karena harganya di Sulawesi Selatan sudah mencapai Rp60.000 perkilogram," ujarnya.
Jadi, harga jual di Kabupaten Nunukan minimal Rp70.000 perkilogram sudah termasuk biaya operasional seperti transportasi dari Pelabuhan Tunon Taka dan ongkos angkut buruh.
Ia menyatakan, meskipun bawang merah asal Malaysia kualitasnya rendah dibandingkan dengan bawang merah asal Sulawesi Selatan tetap laris karena tidak ada yang lain.
"Tetap banyak warga yang beli (bawang merah asal Malaysia), karena tidak ada yang lain," ujar Sahabuddin.
Pewarta: M Rusman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013