Oaxaca, Meksiko (ANTARA News) - Seorang wali kota terpilih di kota kecil Meksiko ditahan setelah diketahui telah memalsukan kematiannya sendiri guna menghindari pengadilan atas kasus pemerkosaan.
Leninguer Raymundo Carballido telah dinyatakan menang tipis dalam pemilihan walikota pada 7 Juli lalu di San Agustin Amatengo, sebuah kota miskin berpenduduk 1.300 orang di negara bagian Oaxaca.
Lima hari kemudian otoritas setempat melakukan penyelidikan terhadap barang bukti yang menunjukkan bahwa dia telah menggunakan akta kematian palsu bertahun 2010 guna menghindari kasus kriminal perkosaan yang menimpanya pada 2004 lalu.
AFP melaporkan, Carballido Morales sebelumnya dicurigai saat saat melakukan kampanye, muncul di depan publik dan melakukan wawancara dengan wartawan.
Padahal dua hari sebelum pemungutan suara, harian lokal Tiempo de Oaxaca melaporkan bahwa pengacara kandidat tersebut telah memberikan sertifikat kematian palsu kepada pihak berwenang pada 2010.
Dokumen yang dilegalisir oleh seorang dokter itu, menyatakan bahwa Carballido Morales meninggal "secara wajar" karena koma akibat penyakit diabetes, demikian dikutip koran tersebut.
Jaksa penuntut umum setempat mengatakan bahwa Carballido telah ditangkap pada Selasa malam atas tuduhan menghindari putusan pengadilan dan menggunakan dokumen palsu serta sejumlah pelanggaran lainnya.
Polisi juga menangkap mantan pegawai catatan sipil Abel de la Rosa, yang membantu Carballido memalsukan kematiannya. Carballido maju sebagai calon wali kota sebagai pemimpin partai oposisi setempat.
Ketua partai sayap kiri Partai Revolusi Demokratik (PRD) tingkat provinsi Rey Morales Sanchez yang menjadi bagian dari koalisi pengusung kandidat tersebut mengatakan kepada AFP bahwa jika wali kota terpilih itu terbukti melakukan tindakan kriminal maka "ia harus diganti" oleh orang lain.
Carballido Morales sekali lagi membuktikan bahwa ia masih hidup dan dalam kondisi baik pada malam menjelang pemungutan suara, dengan menulis status di akun Facebook bahwa ia telah mengunjungi kantor kejaksaan "untuk meminta informasi mengenai insiden yang terkait dengan saya, yang sama sekali keliru."
(P012)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013