Pangkalan Kerinci, Riau, (ANTARA News) - Riau Andalan Pulp and Paper mencermati perkembangan bisnis kertas dunia menyusul menurunnya permintaan kertas di Eropa yang diperkirakan akan diikuti oleh benua lainnya, meski masih stabil di Amerika dan naik di China dan India.

Anderson, anak bungsu Sukanto Tanoto, pemilik Riau Andalan Pulp and Paper, di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, mengatakan perkembangan teknologi menjadikan permintaan kertas stagnan dan menurun di sejumlah wilayah dunia.

Dia menyatakan masyarakat dunia menggantikan kebutuhan kertas dengan teknologi komputer dan gadget. Dia memberi contoh, orang tuanya yang sudah berusia 64 tahun menggunakan gadget untuk berkomunikasi dan memonitor usahanya.

"Jika orang tua saya saja menggunakan gadget bagaimana dengan generasi kini dan mendatang nanti," kata pengusaha berusia 24 tahun itu, Rabu.

Alumnus Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat ini mengatakan permintaan kertas di Indonesia masih baik dalam 3-5 tahun mendatang, tetapi dia tidak bisa memprediksi kondisi itu akan sama pada 10 tahun mendatang.

Karena itu, dalam berbisnis dia menyatakan akan bersikap rasional meskipun mereka memiliki hubungan emosional dengan industri kertas.

Sementara mengenai bisnis perusahaan ke depan, Anderson mengatakan, keluarga Tanoto mengubah pola informasinya ke publik dengan menerapkan transparansi agar masyarakat mengetahui bagaimana mereka mengelola Raja Garuda Emas, Riau Andalan Pulp and Paper, Asian Agri dan usaha lainnya.

Anderson mengatakan bisnis kertas dan bubur kayu, minyak, gas serta kelapa sawit adalah bisnis jangka panjang. Bisnis tersebut membutuhkan kepastian dan dukungan banyak pihak agar keberadaannya terjaga dalam jangka waktu yang lama.

Untuk itu mereka membutuhkan kepercayaan dari masyarakat bahwa perusahaan dikelola secara benar dan tidak merugikan pihak manapun, baik negara maupun masyarakat.

Ia mengatakan sikap terbuka (transparan) merupakan keinginan generasi kedua keluarga Tanoto dan didukung oleh orang tua mereka, Sukanto. Dia mempersilakan pihak-pihak yang ingin mengetahui aktivitas perusahaan untuk datang melihat secara langsung apa yang dilakukan perusahaannya.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013