Kami sudah mendapat mandat sebagai "financial advisor" (penasehat keuangan) dalam pra-IPO kedua anak usaha BUMN tersebut,"
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak dua anak usaha BUMN akan melakukan penawaran saham perdana kepada publik (IPO) yang dengan nilai sekitar Rp2 triliun yang ditargetkan terealisasi pada kuartal IV tahun 2013.
"Kami sudah mendapat mandat sebagai "financial advisor" (penasehat keuangan) dalam pra-IPO kedua anak usaha BUMN tersebut," kata Direktur Mandiri Sekuritas Imam Rachman, saat acara buka puasa bersama dengan wartawan, di Jakarta, Rabu.
Menurut Imam, penanganan kedua perusahaan tersebut masih dalam tahap pra IPO, selanjutnya setelah mendapat rekomendasi baru kemudian penanganannya dilakukan secara komprehensif.
Ia menjelaskan, dalam penanganan kajian IPO kedua BUMN tersebut masih dimungkinkan untuk menggunakan laporan keuangan periode Juni 2013.
Adapun jumlah saham perusahaan yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia tersebut berkisar 30 persen, sehingga perusahaan yang bersangkutan tetap menjadi mayoritas.
Meski demikian, Imam tidka bersedia merinci lebih lanjut nama perusahaan yang akan "go public" tersebut, karena alasan kerahasiaan.
Imam hanya menjelaskan, bahwa IPO BUMN maupun anak usaha BUMN selalu menarik perhatian investor.
Terbukti saham BUMN saat melakukan penawaran perdana selalu diincar oleh investor karena publik mengenal BUMN sebagai perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
"Saham BUMN selalu bagus baik di pasar perdana maupun sekunder. Jadi kita sangat mendukung kalau BUMN itu banyak yang IPO," kata Imam.
Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan tengah mendorong perusahaan "plat merah" untuk melantai di bursa saham.
Namun pada tahun 2013 tercatat baru satu BUMN yang merealisasikan IPO di BEI, yaitu PT Semen Baturaja.
Meski realisasi IPO BUMN sangat minim, namun sejumlah nama anak usaha BUMN yang dinominasikan akan melantai di bursa saham seperti PT Pertamina Drilling Services Indonesia, PT Pertamina Gas, PT Geothermal Energi (anak usaha PT Pertamina), PT PLN Enjinering, PT PLN Batam (anak usaha PT PLN).
Selanjutnya PT GMF Aero Asia, dan Aero Wisata (anak usaha Garuda Indonesia), PT Phapros dan PT Mitra Ogan (anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia).
Anak-anak usaha BUMN tersebut dinilai berpotensi IPO karena memiliki kinerja yang baik dibandingkan dengan anak usaha lainnya.(*)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013