Kepala Bidang Pendidikan Menengah Atas dan Kejuruan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul, Sukarja di Bantul, Rabu membenarkan Inspektorat Jenderal Kemendikbud juga melakukan investigasi di SMK 1 Pandak.
"Mereka (Kemendikbud) ikut audit menyeluruh atas meninggalnya salah satu siswi," kata Sukarja yang menyebutkan ada empat petugas dari Inspektorat Kemendikbud itu.
Menurut dia, selain di SMK 1 Pandak, mereka juga akan melakukan investigasi di Dinas Dikmenof Bantul dengan harapan hasil investigasi dapat menjawab berbagai persoalan yang menyebabkan siswi meninggal.
"Sepengatahuan kami tim investigasi dari Kemendikbud tiba di Yogyakarta, tadi malam. Rencananya, auditnya mulai hari ini (24/7) hingga 27 Juli mendatang," katanya.
Seperti diketahui, Anindya Ayu Puspitasari, siswi baru SMK 1 Pandak dilaporkan pingsan usai menjalani hukuman "squad jump" saat kegiatan baris-berbaris dalam MOS pada Jumat (19/7), dan meninggal dunia ketika dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Sementara itu, Wakil Kepala Humas SMK 1 Pandak Bantul, Raharjo mengatakan investigasi dari Inspektorat Jenderal tersebut baru sebatas menggali berbagai keterangan dari para siswa yang mengikuti pelatihan Paskibra saat pingsannya Anindya.
"Selain itu mereka juga meminta keterangan dari panitia Paskibra, juga Ketua Paskibra, serta beberapa siswa senior," katanya.
Meski demikian, kata dia tim investigasi yang dibentuk Pemerintah kabupaten (pemkab), serta Inspektorat Bantul juga telah melakukan hal serupa di SMK 1 Pandak sejak beberapa hari lalu.
Karena meninggalnya siswa baru tersebut, kata dia pada Sabtu (20/7) lalu sejumlah panitia Paskibra serta sejumlah siswa senior juga telah dipanggil ke Kepolisian Sektor (polsek) setempat.
"Kalau dipanggil Polres (kepolisian resor) setahu saya belum. Akan tetapi saya tidak tahu apakah pemeriksaan di Polsek Pandak apa juga sudah termasuk dengan Polres," katanya. (HRI/H008)
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013