Tahun lalu kesenjangan sebesar 47 persen yaitu produksi gula nasional 2,3 juta ton sedangkan konsumsi sebesar 4,3 juta ton. Karena itu, swasembada gula nasional oleh pabrik milik Indonesia ini dibutuhkan,''
Jakarta (ANTARA News) - PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pionir perusahaan Engineering Procurement and Construction (EPC) nasional mulai melaksanakan pembangunan pabrik gula Glenmore milik PT Industri Gula Glenmore di areal kebun Kalirejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.
Direktur Utama PT Rekind M Ali Suharsono mengatakan pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gula nasional yang pada 2012 mengalami kesenjangan sebesar 47 persen.
''Tahun lalu kesenjangan sebesar 47 persen yaitu produksi gula nasional 2,3 juta ton sedangkan konsumsi sebesar 4,3 juta ton. Karena itu, swasembada gula nasional oleh pabrik milik Indonesia ini dibutuhkan,'' kata Ali Suharsono dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Dia juga mengatakan pembangunan pabrik gula Glenmore dilakukan secara terpadu yakni terdiri dari Pabrik Gula, Pabrik Pupuk Organik, Pabrik Pakan Ternak dan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Biomassa (PTLBM). PT Industri Gula Glenmore merupakan anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero), PTPNXI (Persero), dan PTPN XII (Persero).
Dengan cara itu, pabrik Gula nantinya Glenmore ditargetkan dapat memproduksi Gula Kristal Putih sebesar 6.000 TTH, Pupuk Organik Granuler sebesar 90 ton/hari, pakan ternak sebesar 300 ton/hari, dan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Biomassa dengan kapasitas 6 MW.
Ali Suharsono menjelaskan sebagai pemenang tender Engineering, Procurement, Constructions, Commisioning (EPCC) dari Proyek Pabrik Gula Glenmore, pelaksanaan proyek itu merupakan konsorsium antara Rekind dan PT Weltes Energi Nusantara, dengan Rekind sebagai Consortium Leader.
''Peralatan dan mesin yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini memiliki teknologi mutakhir, hemat energi, ramah lingkungan dan mudah dikembangkan menuju industri hilirnya. Proyek ini merupakan tonggak sejarah bagi perusahaan EPC Nasional bahwa ini kali pertama pabrik gula di Indonesia dibangun oleh putra-putri bangsa,'' katanya.
Pada kesempatan sama, Dirut PT Rekayasa Industri M Ali Suharsono juga saling memberikan dokumen kontrak kerjasama dengan Dirut PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Djarwo Surjanto.Penyerahan itu disaksikan oleh Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan sesaat setelah penandatanganan kontrak kerjasama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kantor Kementerian BUMN.
Kerjasama itu untuk membangun Terminal Multipurpose Teluk Lamong dan Automated Container Transport sebagai upaya meningkatkan kapasitas pelabuhan nasional.
''Sebagai pionir perusahaan EPC, kami memiliki pengalaman panjang dalam membangun pembangkit listrik nasional serta melakukan penajaman usaha investasi di sektor energi baru dan terbarukan,'' kata dia.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013