Hal ini dapat meningkatkan kapasitas transaksi di gardu tol."

Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk mengumumkan jumlah transaksi kartu elektronik (e-toll card) di gerbang tol Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut pada 2012 meningkat tiga kali lipat dibanding 2011.

Corporate Secretary PT Jasa Marga Tbk, David Wijayatno, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, mengemukakan bahwa peningkatan jumlah transaksi itu merupakan respons positif terhadap penambahan jumlah gerbang tol otomatis pada ruas-ruas tol Jasa Marga.

David mencatat, jumlah transaksi e-toll card pada 2012 menjadi 76,35 juta atau jauh lebih besar atau meningkat tiga kali lipat dibanding 2011 sebanyak 24,62 juta transaksi.

Pada bulan Juni 2013 saja, dikemukakannya, transaksi e-toll mencapai 7,9 juta transaksi dengan penetrasi mencapai 12 persen.

Bahkan, katanya, pada beberapa gerbang yang dekat dengan pemukiman penduduk, penetrasi e-toll bahkan mencapai lebih dari 20 persen, seperti Gerbang Tol Pluit (22,6 persen), Jembatan Tiga (21,8 persen), Pondok Ranji (21,9 persen) dan Senayan (20,2 persen).

David menilai, peningkatan penggunaan layanan e-toll card, didorong untuk menekan tingkat antrean dan meminimalisasi kemacetan yang kerap terjadi di gerbang-gerbang tol, terutama di ruas-ruas yang memiliki kemacetan tinggi.

"Transaksinya dapat dilakukan baik secara manual dengan memberikan e-toll card kepada petugas, menempelkan langsung kepada mesin Gerbang Tol Otomatis (GTO) atau dengan menggunakan transaksi tanpa henti, e-tollpass, dengan menggunakan alat On Board Unit (OBU)," katanya.

Ia mengemukakan, sesungguhnya produk e-toll dibuat untuk memotong durasi transaksi manual sekitar 6 hingga 7 detik per transaksi dan pembayaran menggunakan e-toll membutuhkan hanya 3 hingga 4 detik.

"Hal ini dapat meningkatkan kapasitas transaksi di gardu tol," kata David.

Oleh karena itu, kata David, GTO tampak terlihat lebih sepi dikarenakan kecepatan transaksi yang lebih cepat dan lancar dari gardu tol manual.

Mengenai e-tollpass, David menjelaskan, perseroan sampai saat ini terus berusaha mengembangkan teknologi transaksi pembayaran bekerja sama dengan PT LEN Industri (Persero) dalam rangka memproduksi On Board Unit (OBU) dengan harga lebih terjangkau.

Ia menerangkan, apabila saat ini harga OBU di pasaran sekitar Rp600.000, maka diharapkan nantinya harga OBU hanya sekitar Rp300.000 per unit.

David mengemukakan, pada akhir tahun ini Jasa Marga menargetkan 100 gardu tol yang bisa melayani OBU tersebut, sedangkan pada akhir 2014 ditargetkan 200 gardu tol yang melayani OBU.

Pemasangan sistem tersebut, menurut dia, masih fokus pada area Jabotabek untuk ruas tol Jasa Marga.

Pada layanan transaksi itu, pengemudi tidak perlu menghentikan kendaraan untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melintasi gerbang tol dengan kecepatan maksimal 40 km per jam.

Ke masa depana, dikemukakannya, Jasa Marga bekerja sama dengan Bank Mandiri akan terus meningkatkan penjualan e-toll card secara masif dengan memberikan program diskon yang menarik.

Selain itu, ia menambahkan, penambahan GTO secara agresif dan menambah fasilitas untuk menyediakan sarana isi ulang dan cek saldo yang mudah dan inovatif bagi para pengguna jalan tol.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013