Jakarta (ANTARA) - Generasi Z atau Gen Z menjadi kelompok yang paling banyak mengenal dan memanfaatkan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan untuk memenuhi kebutuhan dan mengekspresikan kreativitasnya.
Google dalam penelitiannya melibatkan 1.508 masyarakat di Indonesia dengan 474 orang diantaranya berasal dari Gen Z. Country Head of Android of Google Indonesia Denny Galant dalam acara "Galaxy AI Media Session : Masa Depan Teknologi AI pada Perangkat Mobile" yang dihelat Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) di Jakarta, Kamis, menyebutkan berdasarkan penelitian itu, didapatkan hasil bahwa 45 persen generasi Z sudah menyadari keberadaan AI.
"Itu (45 persen Gen Z) kalau digambarkan dalam perbandingan bisa disebut bahwa empat dari 10 orang sudah menyadari pentingnya AI. Itu menunjukkan sudah mulai banyak yang mengenal teknologi ini," kata Denny.
Temuan lain dari penelitian itu menyebutkan bahwa 18 persen dari Generasi Z tersebut sudah menggunakan layanan AI yang merupakan fitur bawaan dari ponsel pintar mereka.
Baca juga: Kemenkominfo sebut SE AI fokus dirancang sebagai panduan etika
Denny menambahkan dari Gen Z yang telah memanfaatkan AI lewat ponsel pintarnya, mereka paling banyak memanfaatkan fitur itu untuk mengeksplorasi produk visual entah itu mengedit foto atau pun membuat video estetik. Terdapat 35 persen dari kalangan mereka yang mengaku memanfaatkan fitur itu.
Selanjutnya fitur lain yang biasanya digunakan dalam pemanfaatan AI pada gawai oleh Gen Z ialah untuk mendukung produktivitas seperti melakukan penerjemahan dan menyortir data, dengan temuan 29 persen Gen Z menggunakan fitur tersebut.
Dengan semakin banyaknya masyarakat khususnya generasi muda, Samsung berupaya menghadirkan solusi bagi mereka salah satunya dengan menyiapkan gebrakan baru lewat Galaxy AI yang akan debut pada 2024.
MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronic Indonesia Verry Octavianus menyebutkan Galaxy AI akan menyediakan dua layanan menarik yaitu Cloud AI dan juga AI on Device.
AI on Device menjadi layanan yang spesial karena akan membawa banyak peningkatan pengalaman bagi pengguna gawai Samsung. Salah satu bentuk pemanfaatan AI on Device yang dicontohkan oleh Verry ialah "AI Live Translate Call".
"Fitur ini jelas mempermudah sesama untuk berkomunikasi dengan bahasa yang tidak familier. Nantinya saat digunakan dalam interaksi berupa panggilan maka akan langsung melakukan penerjemahan ke bahasa yang digunakan oleh pengguna," kata Verry.
Baca juga: Samsung “Galaxy AI” mampu terjemahkan panggilan telepon
Baca juga: Meta akan perkenalkan fitur tanda air untuk sejumlah produk AI
Baca juga: Nokia hadirkan inovasi AI pengubah jaringan melalui suara
Baca juga: Pengembangan LLM bahasa Indonesia bisa kurangi bias penggunaan AI
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023