Perlunya konsistensi multisektror, mungkin perlu lima tahun kita mengangkat peluang Mentawai ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan perlu konsistensi multisektor untuk mendukung pengembangan Kepulauan Mentawai agar lebih maju dan mandiri.
"Perlunya konsistensi multisektror, mungkin perlu lima tahun kita mengangkat peluang Mentawai ini," kata Direktur Regional I Kedeputian Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN Abdul Malik Sadat Idris dalam Seminar Nasional Monitoring dan Evaluasi (Monev) Spasial di Jakarta, Kamis.
Sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan harus terus terjalin baik dari pemerintah, pihak swasta hingga masyarakat dalam mempercepat pengembangan Kepulauan Mentawai yang berkelanjutan.
Selain itu, Abdul menuturkan ketahanan lokal dari segi logistik juga perlu dibangun di Kepulauan Mentawai sehingga dapat mempercepat kemajuan ekonomi di daerah tersebut sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sekarang konektivitas udara sudah masuk, tapi kalau soal logistik, rantai pasokan, pelabuhannya dan pergudangannya di sana belum memadai, nah ini mungkin local resilience dari sisi logistik itu perlu," ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas di wilayah tersebut.
Potensi-potensi strategis di Kepulauan Mentawai menjadi modal dan peluang dalam mengembangkan wilayah tersebut.
Pengembangan Kepulauan Mentawai menurut potensi dan karakteristik wilayah dapat meliputi pengembangan kawasan ekowisata Siberut, pengembangan pusat pelayanan ekonomi Sipora dan pengembangan kawasan agrikultur dan akuakultur Sikakap.
Pulau Sipora dimanfaatkan sebagai pusat pelayanan ekonomi karena semua pusat pelayanan pemerintahan dan ekonomi serta infrastruktur penduduknya terdapat di pulau tersebut.
Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan memiliki potensi penghasil perikanan tangkap pelagis yang didukung dengan infrastruktur pelabuhan dan Balai Benih Ikan.
Potensi Pariwisata Kepulauan Mentawai meliputi Taman Nasional Siberut, Desa Wisata Matotonan, Desa Wisata Rorogut, Kawasan Pariwisata Pantai Nyang Nyang, Kawasan Pariwisata Pulau Awera, Kawasan Pariwisata Mapadegat, Kawasan Pariwisata Pantai Siruso dan Kawasan Pariwisata Pantai Pamintaijat.
sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Mentawai, Sumatera Barat, yang merupakan salah satu bandara yang berada di daerah terluar Indonesia.
"Bandara ini yang baru ini memiliki panjang landas pacu 1.500 x 30 meter, sehingga dapat dilandasi pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 orang," katanya di Mentawai, Rabu (25/10).
Presiden mengatakan bandara tersebut akan menggantikan bandara lama yaitu Bandara Rokot Sipora yang hanya memiliki panjang landas pacu 850 x 23 meter dan hanya bisa didarati Cessna Grand Caravan dengan kapasitas 12 orang.
Kementerian Perhubungan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp547 miliar guna membangun Bandara Mentawai Baru.
Baca juga: Presiden Joko Widodo resmikan bandara terluar di Mentawai
Baca juga: Ditjen Perhubungan Laut segera tetapkan alur pelayaran di Mentawai
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023