Prinsip vaksinasi ini lebih baik terlambat daripada tidak sama sekaliJakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggencarkan vaksinasi COVID-19 untuk warga berusia 18 tahun ke atas guna menekan penyebaran COVID-19.
Dia mengimbau masyarakat DKI Jakarta segera melengkapi vaksinasi dosis satu sampai empat. "Prinsip vaksinasi ini lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," katanya.
Ngabila menyebutkan, vaksinasi COVID-19 terbukti sangat efektif untuk mencegah keparahan dan kematian COVID-19 terutama untuk kelompok berisiko tinggi, seperti pralansia. Yakni warga berusia 50 tahun, belum lengkap vaksinasi, komorbid hipertensi, stroke, penyakit jantung dan ginjal, kanker, TBC, HIV dan lainnya.
Baca juga: DKI didesak prioritaskan lansia untuk vaksinasi COVID-19
Sesuai Surat Edaran (SE) dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan RI pada 11 Desember 2023, masyarakat sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 hingga dosis keempat.
"Tidak perlu pilih merek vaksin atau harus merek vaksin tertentu, sesuai SE Kemenkes RI tanggal 22 Mei 2023 dosis 1,2,3,4 dapat diberikan dengan merek apa saja yang tersedia. Tidak melihat kombinasi rejimen sebelumnya," ujar Ngabila.
Hingga saat ini, vaksin COVID-19 yang tersedia dosis satu sampai empat yaitu merek INAVAC, vaksin dalam negeri yang halal dan kandungannya inactivated virus seperti Sinovac. Namun, vaksin ini belum bisa diberikan untuk usia di bawah 18 tahun, ibu hamil dan ibu menyusui.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pencapaian dosis pertama vaksin COVID-19 di Jakarta sudah sebesar 12.592.982 atau 134,2 persen dari target. Lalu dosis kedua sudah sebanyak 10.955.900 atau 117 persen dari target.
Baca juga: Dinkes DKI temukan dua kasus kematian di Jakarta akibat COVID-19
Lalu dosis kedua sebanyak 741.966 atau 97 persen, dosis ketiga 446.987 atau 59 persen dan dosis keempat 111.510 atau 15 persen dari target.
Terakhir, sasaran vaksinasi untuk anak 6-11 tahun sebanyak 987.422 berdasarkan data KPCPEN atau 1.142.505 berdasarkan data Dukcapil dan 833.010 berdasarkan data dapodik.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023