Jakarta (ANTARA) - Program tanggung jawab dan sosial (TJSL) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan hingga meraih penghargaan sebagai desa wisata terbaik dunia.
"Kehadiran Pelindo di Desa Penglipuran merupakan wujud pelaksanaan amanat dari pemerintah berupa program TJSL yang bertujuan untuk memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dampaknya terarah dan terukur serta akuntabel," kata Komisaris Pelindo Muchtar Luthfi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan Desa Penglipuran telah menjadi objek Program TJSL Pelindo sejak 2017 yang lalu, dimulai dengan program bantuan sarana dan prasarana penunjang seperti penyediaan mandi, cuci, kakus (MCK), angkul-angkul, balai patok, dan motor pengangkut sampah yang berlangsung hingga 2021 sebelum diikutkan dalam program TJSL desa binaan pada 2022.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan bahwa jumlah kunjungan wisatawan di Desa Penglipuran pada 2016 sekitar 100 ribu. Selanjutnya, Pelindo hadir di desa Penglipuran pada 2017 bersinergi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk mendukung kemajuan desa.
"Alhamdulillah dengan kolaborasi dan dukungan para pihak, tahun 2023 ini, jumlah wisatawan telah mencapai 800 ribu orang," ungkap Arif.
Arif mengatakan program TJSL di Desa Penglipuran tersebut juga memiliki kaitan dengan pembangunan Bali Maritim Tourism Hub (BMTH), yaitu sebagai bagian dari port tourism yang bertujuan untuk meningkatkan kedatangan turis melalui kapal pesiar.
"Pelindo dalam hal ini menyiapkan infrastruktur karena perkembangan kunjungan kapal pesiar yang datang ke Bali meningkat dan permintaannya cukup tinggi sehingga kami memiliki kewajiban meningkatkan layanan melalui BMTH. Pembangunan BMTH merupakan amanat undang-undang agar BUMN terus berimprovisasi dan meningkatkan pelayanan melalui potensi-potensi yang ada" ujar Arif.
Pada 7-9 Desember 2023 lalu, Desa Penglipuran juga sukses menyelenggarakan Penglipuran Village Festival X dengan mengusung tema Bamboo Paradise.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya saat acara tersebut mengapresiasi kepada Pelindo yang telah membantu dan bersinergi sehingga Desa Wisata Penglipuran meraih penghargaan dari The United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pada Oktober 2023.
Pelindo juga memiliki sumbangsih dalam tema Bamboo Paradise yang diangkat pada festival itu, dengan menghadirkan program revitalisasi Hutan Bambu Penglipuran sebagai objek wisata baru pada tahun 2022 yang programnya tepat dimulai saat Penglipuran Village Festival ke IX 2022 sekaligus awal peresmian Penglipuran sebagai desa binaan.
"Kehadiran Pelindo sejak 2017 selalu memberikan warna baru di Desa Penglipuran ini. Seperti yang kita lihat, Hutan Bambu ini merupakan bantuan revitalisasi dari Pelindo. Tempat ini menjadi daya tarik baru untuk para wisatawan yang berkunjung. Untuk itu, Penglipuran Village Festival X tahun ini kami mengangkat tema Bamboo Paradise sebagai bentuk apresiasi juga untuk Pelindo," ujar GM Desa Penglipuran Wayan.
Adapun, wisatawan yang berkunjung ke Desa Penglipuran juga memberikan kesan yang positif serta yakin akan merekomendasikan rekannya untuk berkunjung ke Penglipuran.
"Tempat ini sungguh spektakuler dan menawan. Bagi saya, yang paling berkesan adalah para warga dengan sangat ramah mengundang saya mengunjungi rumah mereka, mereka membuat saya merasa sebagai bagian dari keluarga mereka," kata Daniel Cortez, turis dari Mexico.
"Saya serasa liburan di Jepang, padahal ini di Indonesia," ujar Rini, wisatawan dari Riau.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023