Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diprediksi lebih baik.

Padang (ANTARA) - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) memproyeksikan kinerja perdagangan berjangka komoditi meningkat pada tahun 2024.

"Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diprediksi lebih baik dari tahun 2023, yakni di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen," kata Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Nursalam melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Sumatera Barat, Rabu.

Nursalam mengatakan kendati pada 2024 Indonesia memiliki agenda nasional yaitu pemilihan umum (pemilu), namun ICDX menyakini hal itu tidak banyak memberikan dampak negatif di sektor perdagangan berjangka komoditi.

"Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan membaik, kami lihat akan menjadi katalis positif terhadap industri perdagangan berjangka komoditi," ujar dia.

Kemudian pada 2024, ICDX akan fokus pada pengembangan dan peningkatan transaksi multilateral. Hal ini merupakan upaya untuk membawa perdagangan berjangka komoditi sebagai sarana hedging dan lindung nilai komoditas.

Saat ini ICDX memiliki produk multilateral, yaitu GOFX yang berupa kontrak gold, crude serta currency. Ke depannya produk multilateral tersebut akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat.

Sebagai catatan, hingga November 2023 ICDX mencatat total transaksi perdagangan sebanyak 5.768.054 lot. Angka itu meningkat 12,81 persen dibandingkan transaksi 2022 sebesar 5.113.123 lot.

Adapun komposisi transaksi di 2023 tersebut terdiri dari 1.517.263 lot transaksi multilateral, dan 4.250.791 lot berupa transaksi di sistem perdagangan alternatif.

Catatan transaksi multilateral 2023 menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya, dimana pada 2022 mencapai 970.550 lot. Jika dibandingkan 2022 peningkatan transaksi multilateral pada 2023 sampai dengan November mengalami peningkatan sebesar 56,33 persen.

Sedangkan untuk transaksi di sistem perdagangan alternatif terjadi kenaikan transaksi dari 2022 ke 2023 sampai akhir November sebesar 2,61 persen dari 4.142.573 lot menjadi 4.250.790.

"Untuk 2024 kami proyeksikan total transaksi tumbuh 25 persen. ICDX telah menyiapkan berbagai agenda strategis untuk mendorong peningkatan transaksi, yaitu edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk dan pengembangan sumber daya manusia," ujarnya lagi.
Baca juga: Bappebti nilai Indonesia bisa pimpin pengembangan 'blockchain' global
Baca juga: ICDX proyeksikan perdagangan berjangka komoditi naik 25 persen di 2024

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023