Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon presiden dengan nomor urut tiga Ganjar Pranowo dalam debat pertama capres-cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum. (KPU) pada Selasa (12/12/2023) menyebut kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp230 triliun.
Berikut pernyataan capres Ganjar Pranowo tersebut:
“Yang kedua, jangan biarkan mereka setor pada pemimpinnya. Kalau ini terjadi, kerunyaman itu akan muncul. Data ICW menunjukkan sekitar 230-an triliun dalam 10 tahun terakhir kerugian negara itu terjadi dan ini ekvivalen kalau bisa kita pakai untuk membuat puskesmas kira-kira 27.000,”
Namun, benarkah pernyataan tersebut?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran, kerugian negara yang timbul dari kasus korupsi mulai tahun 2013 hingga 2022 yaitu sebesar 236,4 triliun, dilansir dari Data Tren Vonis Korupsi ICW 2013-2022.
Dengan demikian, pernyataan Ganjar sebut kerugian negara akibat korupsi hingga 230 triliun merupakan benar.
Sebelumnya, KPU menyelenggarakan debat pertama capres-cawapres dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres yakni nomor urut satu yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut dua yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut tiga yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia.
Cek fakta: Cek fakta, Ganjar Pranowo sebut Pendeta Leo bantu ibu melahirkan
Cek fakta: Cek fakta, Prabowo Subianto sebut saat ini Indonesia masih aman dan damai
Baca juga: Pengamat: Debat sangat krusial karena masyarakat semakin cerdas
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2023