Anak-anak selalu menjadi korban, baik langsung maupun tidak langsung. Bila anak yang celaka, itu korban langsung, bila orangtua yang celaka, maka anak yang ditinggalkan juga menjadi korban."Jakarta (ANTARA News) - Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, para pendongeng dari GEPPUK (Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan) menggelar Kampanye Mudik Ramah Anak di bundaran Hotel Indonesia, Selasa sore.
Kampanye yang dihadiri 25 anak dari komunitas di Utan Kayu itu juga didukung sejumlah lembaga seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Pos Advokasi dan Kepedulian Terhadap Anak (PAKTA), FATAYAT NU, Dompet Dhuafa, dan Lingkar Studi Anak Nusantara (LISAN).
Kak Rhesa, salah satu pendongeng dari GEPPUK, mengemukakan kampanye tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah kecelakaan selama mudik yang selalu mengorbankan anak-anak.
"Anak-anak selalu menjadi korban, baik langsung maupun tidak langsung. Bila anak yang celaka, itu korban langsung, bila orangtua yang celaka, maka anak yang ditinggalkan juga menjadi korban," kata Rhesa.
Dia menjelaskan perlunya mudik yang aman, nyaman, dan membuat anak tetap sehat selama di perjalanan agar mudik menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak.
"Anak harus nyaman dan aman dalam perjalanan. Tidak disupiri supir bus yang ugal-ugalan atau orangtua yang memaksa menyupir meski dalam keadaan mengantuk. Anak juga diharapkan bisa mengingatkan orangtua untuk berkendara aman."
Dia juga menyarankan agar anak tidak dibawa mudik dengan sepeda motor yang kapasitasnya terbatas. Pasalnya, pada 2012 angka kecelakaan lalu lintas saat mudik yang mencapai 5233 kasus didominasi pengendara motor hingga 72 persen.
"Jangan sampai mendesakkan anak dalam kendaraan yang kapasitasnya melebihi bawaan. Mudik dengan sepeda motor boleh bila memang hanya dua orang tanpa tambahan papan yang ditempel untuk mengangkut barang bawaan," tutur dia.
Aksi yang sudah kini menginjak tahun ketiga itu juga dilanjutkan dengan acara dongeng yang memberikan pesan keselamatan berkendara di sejumlah sekolah dan masjid.
"Kira-kira 20 sekolah dengan audiens sekitar 4000 anak," kata Resha.
Selain itu, Resha menambahkan akan ada aksi serupa di tempat umum seperti stasiun dan terminal pada H-6 hingga H-3 lebaran. (*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013