Sampai saat ini tidak ada kendala dan kami memastikan aman untuk dilewati.

Surabaya (ANTARA News) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (BBPJN V) memastikan jalur yang akan dilintasi pengendara pada musim arus mudik dan balik menyambut Lebaran 2013 aman.

"Sampai saat ini tidak ada kendala dan kami memastikan aman untuk dilewati. Semoga perjalanan pengendara pada musim arus mudik kali ini lancar dan tidak ada kendala," ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V, Masrianto kepada ANTARA, di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan, Jawa Timur memiliki jaringan jalan nasional, provinsi dan kabupaten.
Dalam hal ini, BBPJN ditugasi pembinaan penyelenggaraan jalan nasional sepanjang 2.027 kilometer yang terpampang pada empat lintasan.

Rinciannya, jalur lintas pantai utara sepanjang 486 kilometer, jalur lintas tengah sepanjang 215 kilometer, jalur lintas selatan sepanjang 620 kilometer dan jalur lintas penghubung sepanjang 705 kilometer.

Sebagai upaya agar perjalanan lebih lancar, pihaknya akan menghentikan semua proyek di jalanan pada 15 hari menjelang Lebaran atau H-15.

Ia mengaku, saat itu semua pengerjaan jalan dihentikan dan kapasitas yang ada bisa dilaksanakan maksimal.

Beberapa ruas jalan yang masih dalam tahap perbaikan di antaranya ruas Tuban--Bulu, ruas Bojonegoro--Padangan--Ngawi.

Di samping itu, ada pembangunan Jembatan Layang Peterongan, serta Jembatan Slompret dan Kolor yang kini sedang ditingkatkan.

"Jembatan Layang Peterongan pada H-15 akan dihentikan pengerjaannya, dan difungsikan pada H-10 hingga H+10 Lebaran. Kemudian, dilanjutkan sesuai kontrak pada Desember 2013," kata dia.

Sedangkan jalur Bangil--Pasuruan sepanjang 2 kilometer yang saat ini juga sedang mngalami perbaikan akan dihentikan pengerjaannya pada H-15, kemudian H-10 sampai H+10 difungsikan bagi para pemudik.

Sementara itu, BBPJN V juga menyediakan alat berat di kawasan Pantura dan Lintas Tengah Jatim yang bisa diperbantukan jika dibutuhkan. Total ada delapan titik dengan sejumlah alat berat yang disediakan di kawasan tersebut.

Ke delapan titik masing-masing ditempatkan di Tuban (Bulu--Tuban--Sadang), Lamongan (Tuban--Babat--Lamongan--Gresik), Sidoarjo (PPK Gempol--Bangil--Pasuruan--Probolinggo), Banyuwangi (PPK Situbondo--Ketapang--Banyuwangi).

Kemudian, Madiun (Mantingan--Ngawi--Maospati--Madiun--Caruban), Nganjuk (Mantingan--Caruban--Nganjuk--Kertosono), Mojokerto (Kertosono--Jombang--Mojokerto--Gempol) serta Situbondo (PPK Probolinggo--Paiton--Situbondo).

"Sejumlah alat berat seperti `dump truck`, `pick up`, `wheel loader`, `flat bed crane`, `mechanic tool` dan UPR," kata Masrianto.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan alat berat di lintas tengah dan penghubung lintas Jatim di tujuh titik, masing-masing di Tulungagung, Kediri, Malang, Banyuwangi, Pacitan, Probolinggo, dan Jember.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013