paling cepat cepat 2014, atau paling lambat 2015."
Jakarta (ANTARA News) - PT Rekayasa Industri (Rekind) jajaki kemungkinan melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2014 dengan jumlah saham yang akan dilepas kepada publik sekitar 30 persen.
"Realisasi IPO diperkirakan paling cepat cepat 2014, atau paling lambat 2015," kata Direktur Utama Rekind M. Ali Suharsono, usai serah terima pengerjaan engineering, procurement and construction (EPC) dengan PT Industri Glenmore, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.
Menurut Ali, proses persiapan IPO sedang berlangsung mulai dari pencarian penasehat keuangan, penunjukan penasehat hukum, hingga penjamin emisi.
Adapun rencana penggunaan dana IPO akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis yang mendukung bisnis rekayasa perseroan.
Rekind, ditambahkan Ali, memiliki proyek "backward" yaitu bisnis yang mendukung rekayasa, dan proyek "forward" yang mendukung pencapaian industri rekayasa.
Akan tetapi, tambahnya, jadi tidaknya IPO akan disesuaikan dengan tingkat rating perusahaan.
"Kita ingin masuk bursa jika rating Rekind mencapai minimal A. Kalau di bawah A, rasanya belumlah," kata Ali.
Untuk itu tambahnya, manajemen terus berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar rating meningkat sesuai dengan yang ditargetkan.
Hingga pertengahan tahun 2013, diutarakan Ali, Rekind memiliki nilai kontrak sekitar 600 juta dolar AS.
Sementara selama tahun 2012 Rekind mendapat kontrak EPC sekitar Rp1 triliun.
Sejumlah proyek besar yang ditangani Rekind antara lain EPC pembangunan pabrik petrokimia di Sabah, Malaysia, proyek offshore gas di Lampung, pabrik Pusri IIB, dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulubelu.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013