Serang (ANTARA News) - Provinsi Banten mendesak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pusat di Jakarta agar secepatnya mengirimkan alat pendeteksi dini gempa serta alat pendeteksi tsunami. Selama ini di Provinsi Banten, yang lokasinya berada di perairan laut utara, barat dan selatan, belum terpasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, kata Pengamat BMG Serang Halim Perdanakusumah di Serang, Rabu. "Di Provinsi Banten harus secepatnya dipasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, untuk memberikan rasa aman terhadap warga di pesisir," katanya saat dihubungi ANTARA. Menurut dia, fasilitas yang ada selama ini pada BMG Serang hanya Satelit Palapa yang berfungsi untuk menerima informasi dari BMG Pusat saat terjadi gempa di seluruh dunia. Alat pendeteksi gempa dan tsunami untuk pesisir Provinsi Banten, menurut dia, sangat diperlukan, khususnya di daerah Ujung Kulon, Perairan Pantai Anyer atau Pelabuhan Merak. Halim menjelaskan, dana yang disediakan oleh BMG Pusat sebesar Rp1,2 triliun, namun demikian, pihak BMG Serang belum mengetahui, banyaknya alat pendeteksi yang dibutuhkan untuk Provinsi Banten. "Meski alatnya satu, namun dipastikan sangat bermanfaat bagi warga di pesisir," katanya. Jika sudah terpasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, pemerintah Provinsi Bantenpun harus bisa melengkapi alat seperti sirene yang berfungsi untuk menginformasi kepada warga sebagai antisipasi menyelamatkan diri. Terlebih lagi, sekarang ini perairan selatan sedang rentan terjadi gempa, pasca gempa yang menimbulkan tsunami di laut Pangandaran, Jawa Barat serta Cilacap, Jawa Tengah. Selama ini, BMG Serang sudah mempersiapkan bangunan bawah tanah guna persiapan pemasangan alat pendeteksi gempa dan tsunami. Setelah terpasang alat pendeteksi, BMG Serang akan memiliki alat lengkap untuk mendapatkan informasi gempa yang terjadi secara langsung. (*)
Copyright © ANTARA 2006