Jakarta (ANTARA News)- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Rabu pagi, turun lima poin menjadi Rp9.125/9.135 per dolar AS dibanding hari sebelumnya Rp9.120/9160 per dolar AS, akibat aktifitas pasar yang agak lesu. "Koreksi terhadap rupiah tidak besar, setelah hari sebelumnya menguat, karena aktifitas pasar agak berkurang, "kata Analis Valas PT Bank Saudara, Yusuf, di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan rupiah seharusnya bisa bergerak naik lagi, namun pelaku pasar belum bereaksi masuk pasar dan mereka cenderung menunggu reaksi dari pelaku asing. Pelaku asing masih berdiam diri, setelah keluarnya data indeks kepercayaan dan data penjualan rumah AS yang cenderung membaik, sehingga pasar agak sepi, katanya. Rupiah, lanjutnya, kemungkinan hanya sesaat saja terjadi koreksi dan pada penutupan sore nanti akan kembali menguat hingga mendekati level Rp9.100 per dolar AS. Mata uang lokal itu memang agak sulit untuk mencapai dibawah level Rp9.000 per dolar AS, karena berbagai hambatan di dalam negeri masih terjadi, katanya. Menurut dia, ekonomi nasional yang masih belum menunjukkan arah yang positip karena pertumbuhannya pada semester kedua hampir tidak berubah dibanding semester pertama. Hal ini disebabkan peranan perbankan masih belum berjalan bahkan, kinerja perbankan semakin anjlok yang terlihat dengan perolehan laba yang terus merosot, katanya. Karena itu pergerakan rupiah masih sulit untuk menguat lebih jauh dan masih berada pada kisaran antara Rp9.150 sampai Rp9.200 per dolar AS, tambahnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006