Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengajak Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) untuk dapat semakin aktif dan memprioritaskan rencana induk terkait dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi mendukung Visi Indonesia Digital (VID) 2045.
Menkominfo Budi Arie saat acara Evaluasi Program Prioritas dan Apresiasi Bidang Penyelenggaraan Pos dan Informatika 2023 di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa hal itu menjadi salah satu target yang bisa dilakukan oleh Ditjen PPI dalam program-program ke depannya setelah sepanjang 2023 mampu mendapatkan capaian target yang baik.
"Ditjen PPI berperan penting untuk mewujudkan transformasi digital dalam penyelenggaraan pos telekomunikasi dan penyiaran. Oleh karena itu, penyelesaian agenda-agenda ke depan salah satunya masterplan infrastruktur telekomunikasi perlu jadi perhatian," kata Budi Arie.
Baca juga: Dirjen IKP ungkap persiapan pastikan komunikasi aman di akhir tahun
Budi Arie mengatakan infrastruktur telekomunikasi menjadi bagian dari infrastruktur digital yang berperan sebagai fondasi bagi transformasi digital agar menjadi inklusif, berkelanjutan, dan memberdayakan masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo sebagai pemimpin sektor dalam transformasi digital harus secara optimal mengembangkan infrastruktur digital lewat Ditjen PPI sehingga VID 2045 dapat terealisasi.
Budi mengapresiasi capaian Ditjen PPI yang telah diraih sepanjang 2023 mulai dari pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) secara nasional yang berhasil membawa era baru bagi industri penyiaran TV menjadi terdigitalisasi. Lalu mendorong hadirnya jaringan 4G di hampir seluruh permukiman secara nasional dengan total cakupan layanan sebanyak 96,48 persen.
Ada juga inisiatif Ditjen PPI yang meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan pemerintah daerah dalam menghadapi situasi darurat dengan implementasi layanan panggilan darurat 112. Tercatat hingga November 2023 sudah ada 127 kabupaten/kota yang mengimplementasikan layanan tersebut.
Dan terakhir Ditjen PPI dinilai berhasil mengajak 176 dari 699 penyelenggara pos untuk menerapkan teknologi manajemen logistik melalui penerapan aplikasi STaTIS (track and trace) untuk menjaga kualitas layanan pos secara akuntabel lewat pemantauan digital.
Dalam acara yang mengangkat tema “InterAKSI: Indonesia Terkoneksi dan Siap Beraksi" itu apresiasi diberikan juga kepada para penyelenggara layanan telekomunikasi dan pos yang diharapkan dapat memacu lebih baik pertumbuhan layanan di periode berikutnya.
Ada sebanyak 34 penghargaan yang diberikan kepada penyelenggara layanan telekomunikasi dan pos dalam acara tersebut. Selain itu, acara tersebut juga menghadirkan kolaborasi baru untuk program-program di periode mendatang yang ditandai lewat penandatanganan nota kesepahaman.
Kerja sama pertama dilakukan dengan Badan Pusat Statistik untuk Penyediaan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Data dan/atau Informasi Statistik Bidang Komunikasi dan Informatika.
Kerja sama juga dilakukan bersama TVRI untuk Penyediaan dan Pemanfaatan Infrastruktur Digitalisation of Broadcasting System (DBS).
Baca juga: Kemenkominfo kenalkan PMT jadi solusi cerdas pengawasan telekomunikasi
Baca juga: Kemenkominfo pastikan kelancaran logistik jelang Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Wamenkominfo ungkap tiga alasan "startup" Indonesia terus tumbuh
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023