Baghdad (ANTARA News) - Ekspor minyak Irak turun pada Juni untuk kedua bulan berturut-turut, karena cuaca buruk melanda pelabuhan-pelabuhan di selatan dan penyabot merusak sebuah saluran pipa utama, kementerian perminyakan mengatakan Senin.

Irak mengekspor 69,8 juta barel minyak pada Juni di tingkat rata-rata 2,32 juta barel per hari (bph), turun dari 76,9 juta barel dan 2,48 juta barel per hari pada Mei, lapor AFP.

Harga minyak rata-rata adalah 97,4 dolar AS per barel, yang berarti negara menerima 6,799 miliar dolar AS dari penjualan minyak mentah pada Juni.

"Ekspor minyak selama bulan lalu sedikit mengalami penurunan karena kondisi cuaca buruk di pelabuhan-pelabuhan di selatan, dan aksi sabotase terhadap saluran pipa dari Kirkuk ke pelabuhan Ceyhan, di Turki," juru bicara kementerian Assem Jihad mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kelompok militan telah berulang kali menargetkan saluran pipa ekspor yang membentang melalui Irak utara.

Irak bergantung pada ekspor minyak untuk sebagian besar dari pendapatan pemerintahnya, dan berusaha untuk secara dramatis meningkatkan penjualannya di tahun mendatang guna mendanai rekonstruksi infrastruktur yang hancur berantakan.

Pemerintah Irak bertujuan meningkatkan kapasitas produksi minyaknya menjadi sembilan juta barel per hari pada 2017. Produksi minyak saat ini berada pada 3,4 juta barel per hari.



Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013