Jakarta (ANTARA) - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkomitmen membereskan undang-undang perampasan aset dan menyeret koruptor ke Nusakambangan.
Ia mengatakan sebagai pemimpin sebuah bangsa yang besar harus menunjukkan praktik antikorupsi dengan sungguh-sungguh agar pejabat dan masyarakat mendapatkan teladan yang baik.
“Yang pertama dari sisi penegakan hukumnya dulu. Maka kalau saya mulai dari sini maka yang mesti dilakukan adalah memiskinkan," ujar Ganjar di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa.
"Kedua perampasan aset maka segera kita bereskan undang-undang perampasan aset dan untuk pejabat yang korupsi dibawa ke Nusakambangan agar bisa punya efek jera bahwa ini tidak main-main,” sambungnya.
Baca juga: Ganjar tegaskan akan tegakkan demokrasi dan sikat korupsi
Menurut dia, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memberikan contoh baik kepada seluruh rakyat. Salah satunya dengan mengajarkan kepemimpinan yang sederhana.
Integritas, kata Ganjar, juga sangat penting dimiliki seorang pemimpin agar jajarannya di seluruh daerah bisa bersama-sama membangun komitmen disiplin yang tinggi untuk memerangi korupsi, kolusi dan nepotisme.
Mantan anggota DPR RI itu menambahkan janji politik yang disampaikan saat sebelum menduduki kursi kepemimpinan harus dijalankan dengan sepenuh hati agar sila ke-3 Pancasila yakni Persatuan Indonesia bisa terus dipelihara.
“Mudah-mudahan pemilu besok ini akan menghasilkan semangat yang sama untuk kita memberantas korupsi. Integritas itu penting sekali dan nomor satu,” pungkas Ganjar.
Baca juga: Ganjar: Pemerintah tidak boleh baper jika dikritik
KPU menyelenggarakan debat pertama capres Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa, dengan tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023