Dia menekankan bahwa ... pernyataan tidak percaya hendaknya harus berdasarkan hukum."

Kabul (ANTARA News) - Presiden Afghanistan Hamid Karzai sedang berselisih dengan para anggota parlemen pada Senin, dengan menentang langkah oleh parlemen untuk memecat menteri dalam negerinya karena gagal menumpas serangan-serangan Taliban yang meningkat.

Para anggota parlemen berusaha memecat Mujtaba Patang sementara pasukan Afghanistan menggantikan tentara NATO pimpinan Amerika Serikat di garis depan peperangan dan sementara pemerintah mencari cara-cara membuka pembicaraan perdamaian dengan para gerilyawan, lapor AFP.

Patang, yang menjadi menteri kurang dari setahun lalu, kehilangan suara dukungan setelah 136 anggota lawan 60 anggota di majelis rendah parlemen atau Wolesi Jirga mendukung pemecatannya.

Patang, mantan deputi menteri dalam negeri dan perwira polisi karir, diberhentikan sebulan setelah pemerintah Afghanistan resmi mengambil tanggung jawab untuk keamanan nasional dari pasukan NATO pimpinan AS yang akan meninggalkan negeri itu tahun depan.

Farhad Majeedi, anggota parlemen dari Kabul, mengatakan kepada AFP bahwa Patang dipecat atas tuduhan korupsi di kementeriannya dan inkonsistensi di jalan-jalan bebas hambatan di Afghanistan dan kenaikan tajam korban di pihak kepolisian.

Para anggota lain mengatakan Patang telah menjadi korban perpolitikan. Tidak seperti para mantan tuan tanah yang mendominasi politik Afghanistan, ia kekurangan dukungan kekuasaan yang kuat.

Karzai mengumumkan dalam satu pernyataan bahwa dia akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung sebelum memutuskan apakah ia akan menerima atau tidak pemecatan Patang.

"Dia menekankan bahwa ... pernyataan tidak percaya hendaknya harus berdasarkan hukum," kata kantor Karzai.

"Untuk klarifikasi presiden memutuskan merujuk isu itu ke Mahkamah Agung dan setelah fatwa dikeluarkan Mahkamah Agung, dia akan memutuskannya," demikian pernyataan itu.

Patang mengatakan kepada wartawan bahwa pemecatannya "tidak berdasarkan hukum" dan "persekongkolan" oleh kelompok-kelompok mafia yang menentang pengangkatannya.

Parlemen memberhentikan pendahulu Patang yaitu Bismillah Mohammadi pada Agustus 2012, diduga karena gagal menghentikan serangan Taliban dan penembakan lintas batas dari Pakistan.

Tapi anggota parlemen menyetujui Mohammadi sebagai nominasi menteri pertahanan sebulan setelah pemecatannya.

Perombakan kabinet pada waktu itu diartikan sebagai upaya Presiden Hamid Karzai untuk melindungi kekuasaannya sebelum pemilihan presiden April mendatang.

Karzai memimpin Afghanistan sejak invasi yang dipimpin AS menggulingkan rezim Taliban pada 2001.

Pemerintahnya secara luas dikritik karena lemah dan korup, dan gagal untuk mengatasi memburuknya keamanan sejak pasukan NATO mundur.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013