Palu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah mengantisipasi kemungkinan masuknya empat narapidana teroris yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, ke Kabupaten Poso.
Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol A Rodja saat Rapat Koordinasi Operasi Ketupat 2013 di Palu, Senin, mengatakan pihaknya telah meminta foto empat narapidana yang kabur untuk disebarkan ke beberapa polres yang ada.
Selain itu, foto 20 buronan pelaku kasus kekerasan Poso juga tetap disebar kepada aparat agar orang yang masuk dalam daftar pencarian itu dikenali.
Semua itu bertujuan untuk mempersempit ruang gerak pelaku kekerasan yang masih berkeliaran bebas.
"Kalau polisi dan masyarakat mengenali teroris, pasti ruang geraknya juga makin terbatas," katanya.
Antisipasi masuknya empat narapidana kabur dari Sumatera Utara itu juga berdasarkan saran Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sulawesi Tengah Brigjen TNI M Thamrin Marzuki.
Thamrin mengatakan Operasi Ketupat 2013 yang dilakukan Polri sebaiknya tidak cuma fokus pengamanan arus mudik atau kejahatan konvensional.
"Aksi terorisme harus tetap mendapat perhatian serius," kata mantan Komandan Korem 132 Tadulako ini.
Baru-baru ini Markas Polsek Palu Selatan ditembaki orang tak dikenal. Sementara pada awal Juni 2013, Markas Polsek Poso diguncang aksi bom bunuh diri yang menewaskan pelakunya sendiri.
Menurutnya, ancaman terorisme masih akan terjadi sehingga aparat keamanan harus tetap waspada.
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013