Jakarta (ANTARA) -
"Jika ingin membangun di Indonesia, pemerintah Indonesia akan memprioritaskan untuk membangun tempat riset dan development. Saya yang penting saat barangnya siap, saya ingin orang-orang saya bisa mengoperasikan alatnya," ucap Menkes Budi dalam sambutan pada acara penandatanganan kerja sama perusahaan teknologi dan rumah sakit vertikal di Jakarta, Selasa.
Menkes Budi mengatakan, pentingnya perusahaan teknologi membangun pusat riset dan pengembangan kesehatan di sini adalah agar para praktisi dapat bertukar pengetahuan dan bisa mengoperasikan alat kesehatan saat sudah ada di rumah sakit seluruh Indonesia.
Baca juga: Mediatronik dan RS Harapan Kita tingkatkan layanan kardiovaskular
Kerja sama dengan perusahaan teknologi luar negeri menurutnya perlu terutama pada peningkatan pelayanan kesehatan pada 10 penyakit teratas di Indonesia, di antaranya penyakit jantung, stroke dan kanker.
Oleh karena itu ia mendukung kerja sama Siemens Healthineers dengan empat rumah sakit vertikal yakni RS Kanker Dharmais, RS Pusat Otak Nasional (PON), RS Hasan Sadikin Bandung, dan RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, untuk meningkatkan kapabilitas dalam penanganan penyakit dan demi meningkatkan angka kesembuhan.
Pilihan Siemens dalam mengembangkan teknologinya di Indonesia menurut Menkes Budi tepat karena Indonesia memiliki banyak pasien pada penyakit teratas tersebut dibandingkan negara lain.
Baca juga: Menkes: Digitalisasi membantu menyelesaikan masalah kesehatan
"Banyak dokter di luar negeri seperti Jepang yang belajar di Indonesia untuk operasi dan sebagainya karena Indonesia memiliki populasi tidak sehat yang banyak, jadi ini langkah yang tepat untuk membangun sistem pelayanan kesehatan di sini," kata Budi.
Sementara menurut Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Azhar Jaya S.H mengatakan kerja sama dengan pihak swasta akan memperbaiki sistem yang sudah ada di Indonesia dan harapannya akan memberikan hasil yang maksimal untuk peningkatan angka kesembuhan masyarakat Indonesia terhadap 3 penyakit teratas tersebut.
"Menurut saya yang paling penting itu ekosistem risetnya yang perlu kita bangun di Indonesia. Riset di mana terapi terbaik untuk kanker seperti apa, ketepatannya berapa," kata Azhar.
Dari kerja sama di ekosistem pelayanan kesehatan ini Menkes juga berharap dapat menghapus hal yang menghambat dalam masalah ketersediaan alat kesehatan, inovasi obat, dan pengembangan bioteknologi.
Baca juga: Kemenkes: Transformasi teknologi kesehatan adalah fondasi kesehatan RI
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023