Mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam segi operasional dan teknis di perusahaan pembangkit EBT

Jakarta (ANTARA) - Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM menjaring masukan dari praktisi dan akademisi atas gagasan kurikulum, yang telah disusun Tim Kurikulum Program Gerilya Academy.

Penjaringan dilakukan dengan menggelar diseminasi Gerilya Academy, yang merupakan program Kementerian ESDM berkolaborasi dengan Kemendikbudristek serta didukung USAID-Sinar (Sustainable Energy For Indonesia's Advancing Resilience) untuk mencetak generasi transisi energi di Bandung, Jabar, Senin (11/12/2023).

"Melanjutkan program sebelumnya yang bernama Gerilya, tahun 2024 Biro KLIK menyiapkan program pelibatan mahasiswa untuk berperan dalam proses pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dengan nama baru yaitu Gerilya Academy atau Generation of Renewable Energy Involving Youth Action Academy, yang berfokus tidak hanya pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), namun juga pada pengembangan potensi EBT dan konservasi energi," ujar Kepala Biro KLIK Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi saat membuka acara tersebut sebagaimana dikutip dari keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, program Gerilya Academy dirancang melalui kegiatan pembelajaran secara online untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke industri pembangkit EBT serta offline di lokasi perusahaan mitra kolaborasi Kementerian ESDM.

"Mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam segi operasional dan teknis di perusahaan pembangkit EBT," kata Agus.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Kurikulum Gerilya Academy Reza Huseini menyampaikan kurikulum program berfokus pada keahlian di bidang EBT yang dibekali kepada calon mahasiswa.

Mahasiswa akan belajar kebijakan dan regulasi energi di Indonesia, juga dasar pengembangan desain pembangkit EBT, sebutnya.

"Tak hanya itu, peserta dapat keilmuan manajemen proyek, konstruksi hingga operation & maintenance (O&M) proyek EBT eksisting," ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa kurikulum yang disajikan dalam RPS/SAP yang diseminasikan telah mendapatkan masukan dari berbagai tenaga ahli, baik pelaku industri maupun akademisi EBT, termasuk USAID-Sinar.

Unit-unit Kementerian ESDM turut hadir dan memberikan masukan, di antaranya Direktorat Bioenergi, Direktorat Panas Bumi, Direktorat Konservasi Energi, PPSDM KEBTKE, Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung, serta Biro Hukum.

Sebagai masukan, Koordinator Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sarana Prasarana Pengembangan SDM PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM Elin Lindiasari mengharapkan adanya keberlanjutan sertifikasi kompetensi program yang layak dan memadai, sehingga mahasiswa lulusan Gerilya Academy menjadi lulusan yang memiliki daya saing saat lulus nanti.

Baca juga: Kementerian ESDM distribusikan "rice cooker" untuk 53.161 rumah tangga

Baca juga: KESDM: Teknologi AI bantu tingkatkan keselamatan industri tambang

Baca juga: Kementerian ESDM: Reklamasi pascatambang jaga lahan tetap stabil

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023