“Buku cerita untuk anak ini hadir dari bentuk keprihatinan dan kepedulian kami yang mendalam akan ancaman punahnya burung cenderawasih di Tanah Papua,” kata dia saat peluncuran buku itu di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan buku cerita anak ini merupakan seri kedua setelah buku pertama berjudul "Sampari: Si Cenderawasih" diluncurkan pada 2022.
Menurut dia, dibutuhkan kesadaran lebih tinggi masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan hutan, terutama sebagai habitat cenderawasih.
Pemahaman akan peran ekosistem hutan tersebut diharapkan dapat mendorong upaya kolektif dalam pelestarian dan perlindungan habitat alami.
Baca juga: Buku sejarah Unej ungkap cerita menarik pendirian Kampus Tegalboto
Dalam kesempatan yang sama Flora Lantang yang juga penulis buku tersebut, mengatakan saat ini cenderawasih terancam punah akibat kerusakan hutan, perburuan liar, dan perkembangbiakan yang lambat.
Dia mengatakan upaya untuk mengedukasi tentang pentingnya hutan Papua dan uniknya satwa endemik di dalamnya bisa dilakukan dengan cara menarik dan kreatif, seperti buku cerita bergambar dengan ilustrasi yang indah.
“Tanah Papua kaya akan keanekaragaman hayati dengan pesona alam luar biasa. Jadi menyampaikan cerita tentang Papua pun ingin kami lakukan dengan sangat indah dan menyenangkan,” kata dia.
Dia mengatakan buku cerita anak seri kedua ini hasil kolaborasi antara dirinya, Michael, dan Yayasan EcoNusa.
CEO Yayasan EcoNusa Bustar Maitar mengatakan sinergi banyak pihak dalam menjaga habitat cenderawasih sebagai diperlukan.
Dia menilai kolaborasi dengan para seniman Papua merupakan inisiatif yang penting dilakukan secara terus-menerus.
Ide kreatif dan menarik, kata dia, perlu dihadirkan melalui cerita bergambar yang dekat dengan kehidupan pembaca agar bertumbuh kesadaran merawat habitat.
Baca juga: Orang tua bisa kenalkan konsep menabung pada anak dengan buku cerita
Baca juga: Komunitas Kusuma Putih luncurkan buku cerita "Pembasuh Jiwa"
Baca juga: Buku cerita bergambar jadi media belajar dan inspirasi baru anak
Pewarta: Rivan Awal Lingga
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
