Depok (ANTARA News) - Keenganan masyarakat untuk mendonorkan darah saat berpuasa, antara lain karena takut batal puasa, menyebabkan stok darah di Palang Merah Indonesia kian berkurang.
Bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta mengalami kesulitan sebab stok darah untuk golongan A dan AB telah kosong sejak awal pekan ini.
Berkurangnya stok darah menurut dr Udja S.,Kepala Bidang Pengolahan dan Penyimpanan Darah PMI DKI Jakarta, diakibatkan masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai donor darah saat berpuasa.
Mayoritas warga Jakarta yang beragama Islam sedikit banyak mempengaruhi ketersediaan stok darah PMI karena kesalahpahaman itu.
"Tren yang terjadi adalah masyarakat memajukan atau memundurkan jadwal mendonorkan darah, sehingga ketika berpuasa tidak lagi datang menyumbangkan darahnya. Tambahan lagi, pendonor darah akan makin berkurang saat memasuki minggu ketiga puasa hingga H+7 lebaran, karena banyak pendonor yang mudik dan sibuk berhari raya," ujarnya.
Dalam rubric tanya jawab di Situs Muslim Afiyah disebutkan, pendapat yang paling kuat dari para ulama adalah bahwa donor darah tidak membatalkan puasa. Pendalilannya diqiyaskan dengan berbekam yang menurut pendapat terkuat, bekam tidaklah membatalkan puasa.
"Jika seseorang mengambil sedikit darah yang tidak menyebabkan kelemahan pada tubuhnya, maka hal ini tidak membatalkan puasanya, baik itu untuk pemeriksaan medis atau untuk transfusi darah kepada orang lain ataupun guna didonorkan kepada seseorang yang membutuhkannya," katanya.
Sejumlah mobil unit darah PMI mendatangi pusat berbelanjaan/mal, tempat-tempat ibadah, perkantoran swasta serta instansi pemerintahan di Jakarta sebagai upaya untuk mengatasi kurangnya stok darah selama bulan puasa. Kegiatan ini menurut Kepala Unit Transfusi Darah Daerah PMI Dr Salimar Salim, adalah untuk "memburu" dan melayani para pendonor.
Selain menggunakan mobil unit, PMI juga membuka bilik donor darah di beberapa mal tersebut untuk memudahkan pendonor. Upaya lain adalah sosialisasi melalui radio dan media massa, serta mengimbau rumah sakit melakukan donor melalui keluarga pasien serta komunitas-komunitas yang bekerja sama dengan PMI.
"Selama bulan puasa, kegiatan tersebut dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu sejak 15 hari sebelum puasa. Berbeda dengan hari biasa yang dilakukan setiap hari," katanya.
PMI Kota Bogor kekurangan pasokan darah akibat rendahnya jumlah pendonor pada bulan puasa ini sehingga stok darah tidak mencukupi. Jumlah darah di Transfusi Darah Cabang PMI Kota Bogor hanya tersisa 346 kantong, terdiri dari 46 kantong darah golong A, 110 kantong golongan B, 175 kantong golongan O 175 dan 15 kantong golongan AB.
Untuk mengantisipasi kekurangan ini, kata Kepala Unit Teknis Dinas Cabang PMI Kota Bogor, Ayu Hendratmoyo, salah satunya dengan mengefektifkan donor di gereja-gereja yang tersebar di kota dan luar Bogor. "Sekarang kegiatan ini dilakukan setiap hari Minggu atau setelah para jemaat menggelar misa di gereja. Kebutuhan darah di sini 75 kantong per hari."
Krisis stok darah juga terjadi di PMI Kabupaten Bogor, bahkan, untuk kantung darah golongan A, AB, dan O saat ini kosong. Kini yang tersedia di Unit Transfusi Darah (UTD) hanya 100 kantung darah untuk golongan darah, padahal dalam keadaan normal minimal ada 200 kantong per hari, kata Sekretaris PMI Kabupaten Bogor M. Makmur Rozak.
Untuk memenuhi kekurangan darah, pihak PMI sebenarnya sudah melakukan upaya sejak Juni lalu antara lain meminta bantuan ke Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP). Selain itu, ujarnya, PMI juga sudah menyimpan stok yang memang dikhususkan untuk bulan Ramadan. Namun, stok yang ada tidak sebanding dengan kebutuhan akan darah pada bulan puasa ini yang cukup tinggi. Untuk Juni saja, 1.600 kantong darah habis.
Akibat menipisnya dan ketiadaan stok untuk beberapa jenis golongan darah, maka pasien yang membutuhkan harus menggunakan pengganti donor dari keluarganya atau orang lain dengan golongan darah yang sesuai.
PMI Kabupaten Bogor juga mengoperasikan donor darah mobile. "Kami sangat butuh bantuan untuk mengisi kekosongan darah golongan A, AB, dan O. Jadi kami siap memberikan pelayanan untuk donor darah di mana pun. PMI juga melakukan donor di sejumlah pusat peribadatan di setiap akhir minggu," katanya.
Di Pusat Keramaian
Untuk mengatasi kekurangan stok darah, PMI Kota Malang misalnya, selama Ramadhan melakukan jemput bola ke sejumlah masjid dan gereja untuk mencari pendonor guna memenuhi persediaan karena jumlahnya menurun hingga 50 persen ketimbang hari biasa.
"Stok darah yang ada di PMI pada awal puasa hanya 2.100 kantong dan jauh dari kebutuhan yang rata-rata mencapai 3.500 hingga 4.500 kantong per bulan," kata Pelaksana Tugas Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang dr Enny Sekar Rengganingati.
Oleh karena itu, pihaknya harus jemput bola dengan program Safari Donor Darah di sejumlah masjid, setelah shalat tarawih dan di gereja pada hari Minggu. Bahkan beberapa waktu lalu sudah membuka gerai donor darah di mal dan di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang.
Dia mengakui, jumlah pendonor yang datang ke PMI mengalami penurunan dari hari-hari biasa selama Ramadhan 1434 Hijriah. Sejak awal puasa lalu, pendonor yang datang ke PMI rata-rata 40 orang, sedangkan pada hari-hari biasa sekitar 80 orang.
Enny berharap meski bulan puasa, masyarakat yang biasa donor tetap mendonorkan darahnya, karena donor darah secara rutin baik untuk kesehatan dan bisa menolong sesama yang membutuhkan darah dalam proses penanganan di rumah sakit. Pelayanan di UTD PMI Kota Malang tetap dilakukan. Selain pada jam kerja, juga usai shalat tarawih, dimulai pk. 21.00 WIB.
Ketua PMI Kota Malang Bambang Priyo Utomo menyebutkan, program jemput bola pendonor di masjid-masjid maupun gereja itu merupakan kegiatan rutin tahunan ketika memasuki Ramadhan hingga menjelang Lebaran.
"Kebutuhan darah terus meningkat, karena PMI Kota Malang juga mendistribusikannya ke beberapa daerah, seperti Kabupaten Malang, Kota Batu, Blitar, maupun Pasuruan. Namun, yang paling banyak masih untuk memasok kebutuhan darah di RSSA Malang," katanya.
Mengantisipasi kekurangan stok darah di Kota Tangerang Selatan, PMI membuka tempat donor di sejumlah pusat keramaian seperti masjid, pusat belanja dan lainnya selama bulan puasa. "Kami menyiapkan kelengkapan untuk warga yang ingin mendonorkan darahnya di bulan puasa di tujuh kecamatan," kata Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Tangsel, M. Alwan.
Saat ini stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Tangsel hanya 10 kantong golongan A, tujuh kantong darah, 15 kantong darah O dan lima kantong darah AB. Pada bulan puasa pendonor jauh berkurang dari hari-hari biasa yang rata-rata 20 orang per hari, kata Alwan sambil menambahkan bahwa kebutuhan stok darah per bulan mencapai 400 hingga 500 kantong.
Cara unik ditempuh UTD PMI Lamongan untuk mengatasi kekurangan stok darah. Para donor di bulan Ramadhan diberi beragam suvenir mulai dari kaos (T shirt) hingga jam dinding. Menurut Kepala UTD PMI Lamongan Yuliarto Dwi Martono, langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi jumlah pendonor yang biasanya menurun pada saat bulan puasa.
Biasanya, jumlah pendonor di luar Ramadhan paling sedikit 10 orang per hari. Namun saat Ramadhan menurun hanya sekitar lima orang. Padahal, secara medis, orang yang berpuasa masih bisa melakukan donor darah. Akibat turunnya jumlah pendonor, stok darah di UTD Lamongan menipis. Bahkan, beberapa jenis darah, seperti golongan darah AB telah kosong.
Sementara itu, PMI Cabang Bojonegoro menambah jam layanan donor di malam hari selama Ramadhan. Pada siang hari, PMI gencar menghubungi donor non-Muslim bermitra dengan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) yang aktif menghubungi pengurus Gereja dan Kelenteng, kata Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro Suko Widodo.
Selain itu, sejumlah Karang Taruna, Majelis Ta`lim, dan organisasi sosial lainnya juga digandeng. "Semoga stok darah terpenuhi selama Ramadhan," katanya sambil menambahkan bahwa stok darah di PMI Bojonegoro saat ini 100 kantung yang dikumpulkan satu pekan sebelum Ramadan.
Setetes darah sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa sesama. Menjadi donor juga berpahala dan baik bagi kesehatan serta tidak membatalkan puasa. Maka tidak usah ragu sumbangkanlah darah anda.
(Z002)
Pewarta: Illa Kartila
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013