Saya senang dunia sudah mulai mengakui kami. Di bidang riset dan inovasi peringkat Global Innovation Index kita meningkat dari 85 pada 2023 ke 61 pada tahun iniJakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim menyebutkan beragam dampak positif program-program yang masuk dalam Merdeka Belajar sudah mulai terlihat dan diakui oleh dunia.
“Saya senang dunia sudah mulai mengakui kami. Di bidang riset dan inovasi peringkat Global Innovation Index kita meningkat dari 85 pada 2023 ke 61 pada tahun ini,” katanya dalam Pembukaan Vokasifest X Festival Kampus Merdeka di Jakarta, Senin.
Menteri menjelaskan, pengakuan dunia terhadap kesuksesan Merdeka Belajar itu di antaranya adalah melalui naiknya peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index yaitu dari 85 pada 2020 ke peringkat 61 pada tahun ini.
Selain itu, pengakuan dunia terhadap pendidikan Tanah Air juga terlihat dari naiknya peringkat Indonesia pada Global Talent Competitiveness Index, yaitu tertinggi kedua di dunia yang salah satunya karena dorongan pemerintah terhadap kecakapan dan kualitas pelatihan pendidikan vokasi.
Sementara itu, beberapa faktor yang mendorong pendidikan Indonesia mampu meraih prestasi tersebut di antaranya karena Merdeka Belajar mampu membuat siswa atau mahasiswa yang merupakan peserta program ini memiliki masa tunggu bekerja lebih cepat.
Rata-rata nasional terhadap masa tunggu bekerja adalah 10 bulan sedangkan masa tunggu bekerja lulusan yang merupakan alumni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah hanya tujuh bulan.
Selanjutnya, lulusan yang merupakan peserta MBKM juga memiliki gaji 2,2 kali lebih besar dibandingkan rata-rata nasional karena mereka memiliki pengalaman yang berdampak nyata untuk menghasilkan ekonomi.
“Ujung-ujungnya kalau kita tidak meningkatkan ekonomi lulusan kita apa arti semua yang kita lakukan,” kata Nadiem.
Kemudian, Merdeka Belajar mampu mendorong nilai kontribusi swasta untuk penguatan SMK mencapai Rp643 miliar serta Rp1,65 triliun untuk Matching Fund atau Dana Padanan terhadap pendidikan tinggi.
“Sangat mudah kita berbicara banyak terkait yang mengikuti program ini dan banyaknya program terluncurkan. Tapi yang penting adalah ter-deliver, tidak hanya send. Hasilnya apa? Ini hasilnya,” kata Nadiem.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023