Dalam APBN, telah dialokasikan anggaran untuk menangani perubahan iklim secara rutin, yang penggunaannya dapat dilihat pada laporan Budget Tagging on Climate ChangeJakarta (ANTARA) -
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mendanai proyek mitigasi dampak perubahan iklim dengan menggunakan "budget tagging" khusus.
“Dalam APBN, telah dialokasikan anggaran untuk menangani perubahan iklim secara rutin, yang penggunaannya dapat dilihat pada laporan Budget Tagging on Climate Change,” kata Suahasil dalam Peluncuran Program Catalytic Fund di Jakarta, Senin.
Ia menyebut anggaran tersebut disalurkan kepada berbagai kementerian dan lembaga yang sama-sama berupaya agar Indonesia dapat mencapai target emisi karbon nol di 2060.
“Kemenkeu juga bekerja sama dengan berbagai Kementerian atau Lembaga untuk memetakan budget yang digunakan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” katanya.
Namun demikian, ia memandang pendanaan untuk memitigasi dampak perubahan iklim tak cukup hanya ditopang oleh APBN.
Oleh karena itu pemerintah perlu bekerja sama dengan pelaku usaha swasta baik di dalam maupun di luar negeri, pemerintah negara lain, serta organisasi internasional untuk mendanai proyek untuk menurunkan emisi karbon.
“Kita bisa melihat bahwa Indonesia juga aktif dalam forum internasional, seperti Conference of the Parties (COP) dan menjadi chair dari koalisi Menteri Keuangan terhadap pendanaan perubahan iklim,” lanjut Wamenkeu.
Di sisi lain, Wamenkeu mengatakan bahwa mengatasi perubahan iklim juga membutuhkan pendanaan inovatif sehingga Indonesia meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) dan aktif dalam Just Energy Transition Partnership (JET-P).
Kedua platform internasional tersebut menjadi saluran untuk membantu negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mendanai perubahan iklim yang berkontribusi kepada penurunan emisi.
Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) yang mengatur penurunan emisi karbon dengan penyelenggaraan pasar karbon juga disahkan pada tahun ini.
Menurut Wamenkeu, keseluruhan upaya tersebut merupakan agenda besar Indonesia dalam ekosistem penurunan emisi karbon dan perubahan iklim.
“Karena di dalam janji kita mewujudkan net zero emission, dalam janji kita mewujudkan NDC (Nationally Determined Contribution) untuk mengurangi emisi karbon, peran dari sektor keuangan itu luar biasa besar. Tidak akan mungkin tanpa partisipasi sektor keuangan,” ujar Wamenkeu.
Baca juga: Sri Mulyani minta komitmen kolektif buka pendanaan aksi iklim dunia
Baca juga: COP28 Dubai sepakati pendanaan Rp1,2 kuadriliun
Baca juga: Australia umumkan pendanaan untuk kemitraan iklim dan infrastruktur
Baca juga: COP28 Dubai sepakati pendanaan Rp1,2 kuadriliun
Baca juga: Australia umumkan pendanaan untuk kemitraan iklim dan infrastruktur
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023