Kolombo (ANTARA) - Pendapatan yang dihasilkan oleh sektor pariwisata di Sri Lanka dari Januari hingga akhir November 2023 mencapai 1,8 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.500), melonjak 78,3 persen dari periode yang sama pada 2022, ungkap data terbaru dari Central Bank of Sri Lanka (CBSL).

Pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata naik menjadi 205,3 juta dolar AS pada November 2023, lebih dari dua kali lipat pendapatan yang diraup pada November 2022, menurut data terbaru itu.

Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ali Sabry pada Kamis (7/12) mengatakan kepada parlemen bahwa kunjungan wisatawan akan melonjak pada 2024 seiring dengan lebih banyak maskapai penerbangan yang memasuki negara tersebut.

Gajah mandi di sungai di Panti Asuhan Gajah Pinnawala, Sri Lanka, 26 Juni 2023. (Foto oleh Ajith Perera/Xinhua)

Sri Lanka menerima 151.496 wisatawan mancanegara pada November, angka bulanan tertinggi untuk jumlah wisatawan yang diterima oleh negara itu pada 2023, tunjuk data resmi.

Jumlah kumulatif kunjungan wisatawan di Sri Lanka untuk 11 bulan pertama 2023 mencapai 1,27 juta, menurut Otoritas Pengembangan Pariwisata Sri Lanka (Sri Lanka Tourism Development Authority).

Pariwisata merupakan salah satu penghasil pendapatan luar negeri utama Sri Lanka. Pada akhir November lalu, pemerintah menghapus biaya visa untuk warga negara asal China, India, Indonesia, Rusia, Thailand, Malaysia, dan Jepang untuk menggenjot pariwisata di musim mendatang.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023