... ok waktu di BB menggunakan waktu Bangkok... "Jakarta (ANTARA News) - Telepon genggam pintar (smartphone) asal Kanada, Blackberry (BB), meningkatkan penggunaan produk Indonesia, di antaranya penggunaan 4.000 aplikasi dari 1.500 pengembang piranti lunak.
Rupanya, Blackberry ingin mengucapkan terima kasih karena Indonesia merupakan pasar potensialnya.
"Kami juga komitmen untuk alokasikan dana 5 juta dolar Amerika Serikat selama lima tahun untuk pembangunan BB Innovation Center yang diluncurkan tahun 2012 yang dipimpin Prof Suhono dari ITB," kata Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo, di Jakarta, Minggu.
Dana itu termasuk untuk menyediakan 30 beasiswa setiap tahun untuk program PhD, Master dan mahasiswa. Bahkan sekarang ini, lanjut Maspiyono, hampir semua aplikasi baru untuk BB World harus dikaji dulu oleh BB.
Indonesia di Bali. "Kami punya 30 pengembang aplikasi di Bali untuk melakukan kajian dari semua aplikasi yang akan masuk di Blackberry World," tambah dia.
Ia mengemukakan hal itu karena banyak gugatan dari rakyat dan pemerintah Indonesia bahwa BB kurang memberikan imbal balik kepada rakyat Indonesia, padahal penjualan BB di negara ini cukup besar memberikan kontribusi pendapatannya.
Beberapa asesoris BB juga telah diproduksi di Indonesia misalkan headphone yang diproduksi di Jakarta Barat, baterai, dan motor untuk pemberitahuan getaran (vibrate) diproduksi Batam.
"Kami pernah diprotes langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, kok waktu di BB menggunakan waktu Bangkok, tapi sekarang sudah ada waktu Jakarta pada BB 10," ungkap dia.
Akhir minggu lalu, BB meluncurkan aplikasi bayar zakat dimana penggunanya dapat melakukan pembayaran zakat, ifaq, dan sedekah melalui yayasan Rumah Zakat dengan BB. Fasilitas itu bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi Rumah Zakat. Aplikasi ini dibuat oleh pengembang piranti lunak dari Bogor.
"Kontribusi BB sebenarnya sangat besar bagi Indonesia, terutama untuk bisnis dan komunikasi sosial, misalkan pengakuan dari Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, bahwa ia menjalankan roda bisnis dan manajemen BUMN penerbangannya melalui BB," kata Handoyo.
"Kami juga komitmen untuk alokasikan dana 5 juta dolar Amerika Serikat selama lima tahun untuk pembangunan BB Innovation Center yang diluncurkan tahun 2012 yang dipimpin Prof Suhono dari ITB," kata Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo, di Jakarta, Minggu.
Dana itu termasuk untuk menyediakan 30 beasiswa setiap tahun untuk program PhD, Master dan mahasiswa. Bahkan sekarang ini, lanjut Maspiyono, hampir semua aplikasi baru untuk BB World harus dikaji dulu oleh BB.
Indonesia di Bali. "Kami punya 30 pengembang aplikasi di Bali untuk melakukan kajian dari semua aplikasi yang akan masuk di Blackberry World," tambah dia.
Ia mengemukakan hal itu karena banyak gugatan dari rakyat dan pemerintah Indonesia bahwa BB kurang memberikan imbal balik kepada rakyat Indonesia, padahal penjualan BB di negara ini cukup besar memberikan kontribusi pendapatannya.
Beberapa asesoris BB juga telah diproduksi di Indonesia misalkan headphone yang diproduksi di Jakarta Barat, baterai, dan motor untuk pemberitahuan getaran (vibrate) diproduksi Batam.
"Kami pernah diprotes langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, kok waktu di BB menggunakan waktu Bangkok, tapi sekarang sudah ada waktu Jakarta pada BB 10," ungkap dia.
Akhir minggu lalu, BB meluncurkan aplikasi bayar zakat dimana penggunanya dapat melakukan pembayaran zakat, ifaq, dan sedekah melalui yayasan Rumah Zakat dengan BB. Fasilitas itu bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi Rumah Zakat. Aplikasi ini dibuat oleh pengembang piranti lunak dari Bogor.
"Kontribusi BB sebenarnya sangat besar bagi Indonesia, terutama untuk bisnis dan komunikasi sosial, misalkan pengakuan dari Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, bahwa ia menjalankan roda bisnis dan manajemen BUMN penerbangannya melalui BB," kata Handoyo.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013