"Tingkatkan koordinasi untuk kendalikan harga pangan, seperti daging, cabai merah dan bawang merah yang tidak terkendali belakangan ini," katanya kepada wartawan di Banjarmasin, Sabtu.
"Koordinasi yang intensif tersebut mesti tetap dipertahankan untuk mengantisipasi gejolak harga dikemudian hari," lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel itu.
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat itu berpendapat, inti dari berbagai permasalahan di negeri ini, lemahnya koordinasi, termasuk masalah tidak terkendalinya harga beberapa komoditas pangan belakangan ini.
Dia mengatakan daging sapi, daging ayam, cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan lainnya memang komoditas pertanian yang data produksinya dipegang Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kementan memegang data produksi. Tapi yang memegang data kebutuhan konsumsi Kementerian Perdagangan (Kemendag). Yang terjadi sekarang, konsumsi (permintaan) lebih tinggi ketimbang produksi (pasokan) sehingga harga menjadi mahal," ujarnya.
Untuk bisa mengendalikan harga, menurut dia, peran koordinasi memegang peran yang vital. "Menko memegang peran vital dalam menentukan harga," katanya.
"Jadi kalau harga komoditas mahal, Menko tidak bisa menyalahkan kementerian yang berada di bawah koordinasinya," lanjut wakil rakyat yang kembali mencalon sebagai anggota DPR-RI dari Dapil Kalsel itu.
(KR-SHN)
Pewarta: Syamsuddin Hasa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013