Ini terjadi karena tidak ada agunan,"

Pamekasan (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, sekitar Rp10 triliun lebih dana yang disediakan pemerintah untuk modal usaha ternak sapi tidak terserap.

"Ini terjadi karena tidak ada agunan," katanya Dahlan Iskan saat menghadiri acara Safari Ramadhan di Pamekasan, Sabtu.

Dahlan Iskan menjelaskan, dana sebesar Rp10 triliun lebih yang tidak terserap itu yang dititipkan ke pihak bank, khusus untuk program kredit usaha pengembangan ternak sapi.

Oleh pemerintah, kata dia, pihak bank diharuskan memberi kredit pada peternak sapi. Namun, karena rata-rata peternak sapi tidak memiliki agunan maka kredit dalam jumlah banyak yang telah dialokasikan pemerintah itu tidak ada yang terserap.

Padahal, sambung dia, dana itu sebenarnya bisa dioptimalkan untuk meningkatkan produksi ternak sapi, sehingga swasembada daging bisa terpenuhi sesuai dengan program pemerintah.

"Kami masih berupaya agar dana ini bisa terserap, karena bunganya sangat kecil, dan tujuannya memang untuk membantu para peternak sapi dalam mengembangkan usaha peternakan," tuturnya, menjelaskan.

Dahlan dalam kesempatan itu mengemukakan, salah satu pemikiran yang bisa dilakukan untuk meningkatkan serapan kredit usaha ternak sapi itu melalui dengan bekerja sama dengan BUMN dan BUMD yang ada di daerah.

Semisal, sambung dia, dengan menjadikan salah satu BUMN ataupun BUMD sebagai penanggung jawab dalam kegiatan itu dengan cara sistem pengelolaan secara berkelompok.

"Misalnya saja, kita pilih warga yang memang tidak mampu dan beri kepercayaan untuk mengelola 10 ekor sapi dan tempatnya dikumpulkan dalam satu dengan sistem pengawasan oleh BUMD ataupun BUMN yang dijadikan agunan pinjaman itu," paparnya.

Untuk mengoptimal asas manfaat, lokasi peternakan bisa ditempatkan di sekitar lokasi pesantren, sehingga kotoran sapi yang bisa dimanfaatkan kepada hal-hal lain, semisal biogas.

Jika, sambung dia, pola seperti itu bisa diterapkan, maka serapan anggaran untuk kredit usaha ternak sapi itu akan maksimal dan sesuai harapan.
(KR-ZIZ/C004)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013