Gebrak-gebrak meja Itu marah-marah namanya saudara sekalian.

Lebak (ANTARA) - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo -Mahfud Md., Hasto Kristiyanto, mempercayai kepolisian, TNI, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersikap netral pada Pilpres 2024.

"Bapak Ganjar Pranowo itu adalah manusia biasa dan ayahnya seorang pensiunan polisi. Maka, kami percaya Polri, TNI, KPU, dan Bawaslu akan netral. Jangan korbankan institusi dengan rekam jejak panjang dengan punya loyalitas buta. Polri, TNI, dan institusi negara lainnya loyalitasnya pada rakyat Indonesia," katanya saat safari politik dan konsolidasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Serang di Ciruas, Banten, Minggu.

Dalam konsolidasi itu dihadiri 1.000 pengurus dan kader PDI Perjuangan Kabupaten Serang.

Calon Presiden RI Ganjar Pranowo, lanjut Hasto, adalah orang biasa yang dilahirkan dari bapak yang seorang pensiunan polisi.

Oleh karena itu, Hasto meyakini institusi Polri, TNI, KPU, Bawaslu, dan institusi kenegaraan lainnya akan netral dalam Pemilu 2024.

"Kalau ada yang intimidasi, itu adalah oknum yang wajib dihadapi bersama. Berani?" tanya Hasto.

"Berani," jawab para peserta acara dengan keras dan serempak.

"Sanggup?" kata Hasto lagi.

Hasto lebih jauh mengatakan bahwa Ganjar Pranowo memiliki keluarga yang baik dengan anak dan istri yang jelas.

Begitu pula Prof. Mahfud Md. yang clean and clear atau bersih dan jelas.

"Pak Mahfud keluarganya jelas. Clean and clear. Sosoknya tegas dan pendekar hukum. Tegas bukan gebrak-gebrak meja. Gebrak-gebrak meja Itu marah-marah namanya saudara sekalian," kata Hasto menambahkan.

Prof. Mahfud Md. itu, kata Hasto, pendekar hukum dan pembela wong cilik.

Menurut dia, sosok pemimpin itu penting karena Indonesia memerlukan sosok pemimpin yang ahli dan pendekar hukum, yang secara spiritual digerakkan oleh penggemblengan di pesantren.

Pemimpin bangsa ini diperlukan moralitas yang baik dan tak bisa disogok dan disuap, seperti Prof. Mahfud Md. dengan berpadu sosok Ganjar Pranowo yang mampu dengan cepat menurunkan 1 juta orang miskin di Jawa Tengah.

"Memimpin republik tak bisa marah-marah memukul meja, tak bisa marah-marah sampai melempar handphone. Diperlukan tuntunan moral sesuai ajaran agama," jelas Hasto.

Hadir dalam acara itu, kader PDI Perjuangan Abdullah Azwar Anas dan K.H. Zainal Arifin Naim juga Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi dan Sekretaris Asep Rahmatullah.

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023