Makkah (ANTARA News) - Ramadhan punya cita rasa istimewa di Makkah, kota suci umat Islam yang ada di Arab Saudi bagian barat.
Kehidupan secara dramatis berubah bersama dengan kebiasaan makan, beberapa menu umum juga berganti dengan menu khusus Ramadhan.
Para imam masjid membaca kitab suci Al Quran dari awal hingga akhir atau "Khatm Al-Qur'an", yang dirayakan dengan membagikan permen ke jamaah.
Saat berbuka, hanya kurma dan kopi Saudi yang boleh dimakan di dalam Masjidil Haram, demikian menurut artikel Ahmad Wahaj Siddiqui di laman Arab News.
Orang-orang membagikan kurma dengan harapan bisa mendapat lebih banyak pahala.
Sementara di bagian luar Masjidil Haram, udara penuh aroma macam-macam makanan.
Samosa, minuman dari yoghurt yang disebut Rooh-Afza, dan Vimto--minuman karbonasi yang diproduksi di Arab Saudi-- menyegarkan kembali orang-orang yang sepanjang hari berpuasa.
Orang-orang punya waktu sekitar 10 menit untuk makan saat matahari terbenam, setelah seharian berbuka puasa.
Setelah itu ribuan orang yang bekerja di Masjidil Haram memulai tugas mereka, mengumpulkan taplak-taplak plastik bekas berbuka, membersihkan masjid untuk shalat Magrib.
Di rumah, orang-orang Saudi yang tinggal di Makkah menikmati hidangan sup khusus yang dibuat dari pechaan gandum, daging dan rempah yang disebut Shorbat Al-Habb.
Sup itu katanya bisa mengembalikan tenaga yang hilang setelah sehari penuh berpuasa.
Menu yang paling umum di Makkah selama Ramadhan adalah kabsa (nasi campur rempah, daging dan sayur khas Timur Tengah), zurbiyan (nasi campur rempah dan daging kambing), mandi (nasi campur rempah dan daging ayam atau kambing), dan daging panggang.
Setelah menunaikan shalat Maghrib, orang-orang memadati restoran-restoran dan bergegas kembali ke masjid untuk menjalankan shalat Isya dan Tarawih.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013